Aneh, galian dimana-mana, namun banjir, sepertinya tidak terelakkan

Berita sidikkasus.co.id

Rokan hilir – Persoalan yang dihadapi oleh masyarakat kabupaten Rokan hilir, saat ini mengkhawatirkan akan curahan air hujan beberapa waktu yang lalu membuat sekitar area permukiman masyarakat mengalami kebanjiran.

Tak hanya daerah permukiman masyarakat, banjir juga menggenangi di area perkantoran bahkan naik ke bahu jalan.

Yang masih menjadi pertanyaan saat ini, iyalah, apa penyebab terjadinya banjir yang tak terelakkan saat ini?

Sementara itu, menanggapi persoalan ini, masyarakat berkomentar, mungkinkah kebanjiran saat ini, di sebabkan karena terlalu bebasnya aksi penebangan hutan sekitar? Atau kurang tepatnya tempat galian yang baru-baru ini di kerjakan oleh pemerintah daerah kabupaten?

Hal ini belum terpecahkan, karena berbagai pihak belum memberikan keterangan secara pasti mengenai penyebab terjadinya genangan air yang saat ini mengancam permukiman masyarakat.

Sementara itu, mengkonfirmasi kepada pemerintah daerah kabupaten Rokan hilir melalui dinas PUTR mengatakan” bahwa untuk saat ini, dirinya belum bisa menjelaskan secara pasti mengenai persoalan tersebut, namun persoalan ini tetap akan di upayakan untuk mencari jalan keluarnya” terang Kabid perairan PUTR secara singkat saat di konfirmasi wartawan melalui WhatsAppnya Rabu siang 25 November 2020.

Di tempat yang lain, Tim JPKP juga berkomentar, agar pihak-pihak terkait dalam hal ini, agar bisa memberikan solusi untuk mencegah terjadinya kebanjiran.

Menurut Tim JPKP, pemerintah daerah harus lebih serius lagi mengenai persoalan ini, karena sangat di khawatirkan jika pemerintah daerah tidak secepatnya ambil tindakan, maka bisa dipastikan Rokan hilir ketinggian air, akan semakin besar, hal ini di perkuat dengan baru beberapa hari terakhir wilayah kabupaten Rokan hilir, yang di guyur hujan, hingga air menggenang di mana-mana” pungkasnya kepada wartawan.

Di kutip dari berbagai sumber masyarakat, yang mengatakan bahwa penyebab terjadinya banjir adalah, adanya dugaan bahwa air yang turun dari hutan ke permukiman masyarakat di karenakan kurangnya daya serap air di lokasi hutan, hingga dengan mudahnya air cepat naik ke permukaan masyarakat, bahkan sampai ke bahu jalan, dan di tambah lagi, dengan curahan air hujan di beberapa waktu lalu, membuat keadaan perkotaan maupun pedesaan terancam akan ketinggian air semakin parah.

Reporter: Handoko

Komentar