Ancaman Putus Sekolah Untuk Pemkab OKI

Berita sidikkasus.co.id

OKI  – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat Forum Keadilan Rakyat Indonesia, Adenia mengingatkan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) untuk serius merespons ancaman peningkatan angka putus sekolah akibat pandemi virus Korona (covid-19).

Tidak hanya karena orang tua siswa mengalami kesulitan finansial akibat terdampak pandemi covid-19, tapi juga karena melemahnya semangat siswa dalam menjalani belajar secara daring.

“Ini secara prediksi kemiskinan di Kabupaten Ogan Komering Ilir akan meningkat, implikasinya kemiskinan yang diakibatkan ada PHK.

Pengangguran meningkat, implikasinya putus sekolah bisa juga meningkat,” terang Adenia dalam diskusi secara daring bersama wartawan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan, di Palembang, Rabu, 6 Mei 2020.

Meski belum ada data, berapa potensi angka putus sekolah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), namun dengan kondisi semua proses pembelajaran yang digelar secara daring juga dapat menambah potensi putus sekolah.

Sebab, di lapangan, fasilitas untuk menopang pembelajaran jarak jauh dengan belajar secara daring belum merata ini juga berpotensi membuat anak-anak di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) lebih memilih untuk putus sekolah.

Terlebih di daerah pedalaman yang bisa jadi lumpuh karena tidak bisa mengikuti pembelajaran secara daring.

“Mereka merasa ngapain sekolah, enggak punya akses internet, gadget ini jadi salah satu problem ibarat gunung es,” ujarnya.

Untuk itu, dalam persoalan ini Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan harus segera melakukan intervensi, yakni dengan melakukan pemerataan pembelajaran secara daring. Dimulai dengan melakukan pendataan peta pendidikan.

Mulai dari jumlah guru, siswa, sampai dengan kebutuhan akses internet.

“Memberikan akses pendidikan jarak jauh secara merata rata. Secara equal, dalam akses internet, serta akses listrik,” kata Adenia.

Selanjutnya, intervensi bisa dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada guru-guru. Sehingga kemampuan, keterampilan guru dalam mengajar bisa meningkat dan bisa menyesuaikan dengan model pembelajaran secara daring.

“Pertemuan daring, simulasi-simulasi harus lebih dimaksimalkan oleh pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), ini untuk menge-charge potensi guru, skills guru, terkait metodologi, pengajaran substansi,” jelas dia.

Adenia Andriadi

Komentar