Foto : Tadarus di dalam lapas Banyuwangi
BANYUWANGI – JKN.
Senin, 06/05/19. Jauh di dalam tembok Tebal yang berdiri kokoh, sayup-sayup terdengar lantunan ayat-ayat suci Al Quran. Semakin didekati, suaranya makin jelas. Nadanya bermacam-macam, ada yang parau, serak tapi ada pula yang merdu.
Suara-suara ini berasal dari para WBP (warga binaan pemasyarakatan) Lapas Banyuwangi yang tengah bertadarus di Masjid At – Taubah dan musholla An -Nissa lapas banyuwangi.
Mereka duduk bersila secara melingkar. Sebagian menghadap dampar atau meja kayu panjang untuk meletakkan Al Quran, sebagian lagi langsung memegangya dengan tangan.
Pagi hari di lakukan pelajaran mengaji ( Buta huruf baca al-qur’an)yang di laksanakan setiap hari bukan saja di bulan ramadhan Sesangkan Tadarus dilakukan setiap Selesai sholat Terawih ,” kata Kalapas Banyuwangi Ketut akbar herry achjar.Senin (6/5/19).
Ia mengatakan, tadarus pada bulan Ramadhan ini dilakukan setiap , malam hari.setelah sholat terawih
Kalapas banyuwangi mengatakan
di bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan maghfirah (pengampunan) ini ingin memberikan dan menjadikan para WBP lebih baik lagi serta merenungi perbuatan yang sudah iya lakukan.
Akbar menjelaskan, upaya pembinaan yang dilakukan kepada para penghuni Lapas Banyuwangi ini dilakukan dengan dua pendekatan, yakni melalui pembinaan rohani dan pelatihan keterampilan.
Khusus untuk narapidana yang beragama Islam, pada bulan Ramadhan ini diwajibkan untuk puasa.
Kalapas menambahkan, tema Ramadhan kali ini adalah “Saatnya lakukan tobat sebelum ajal menjerat, segera lakukan salat”.
Adapun kegiatan yang dilangsungkan selama Ramadan antara lain bersih-bersih di sekitar areal masjid, Salat Tarawih, tadarus, pengumpulan zakat, Salat Idul Fitri. Pelaksanaan Salat Tarawih sendiri dijadwal secara Bersamaan di satu masjid dan dua musholla di dalam lapas banyuwangi,
“Setiap malamnya Shalat Tarawih diikuti sekitar seratusan narapidana yang berasal dari 3 Blok .
“Semoga momentum Ramadha ini berkesan bagi para warga binaan. Meski di daam Lapas, mereka berasa di Pondok Pesantren,” tuntasnya. (ari/ Humas)
Komentar