Berita sidikkasus.co.id
MELAWI – Rabu 25 Maret 2020, Para pedagang di sejumlah pasar Sayur Nanga Pinoh dan pasar Tanjung Niaga Kabupaten Melawi mengaku terjadi penurunan daya beli masyarakat akibat merebaknya kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia saat ini.
Kondisi terasa sepi dari biasanya. Mereka juga merasa takut tertular corona, hingga kini kebutuhan bahan pokok sudah mulai merangkak naik.
Salah seorang pedagang Pasar sayur mengatakan, sejak ramainya pemberitaan virus corona, banyak para pedagang yang mengeluhkan terjadinya penurunan. Bahkan pengeluaran dan pemasukan tidak seimbang.
“Ya, hampir 40 persen terjadi penurunan. Baik yang jualan sayuran, sembako sampai dengan penjual buah-buahan. Bahkan ada pedagang yang satu hari sama sekali tidak ,” ujarnya, Rabu (25/3/2020).
Ramlan menuturkan, penurunan sangat tajam setelah adanya surat edaran yang dikeluarkan oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia, yang melarang kerumanan.
Selain terjadi di pedagang pasar tradisional, dampak corona juga berimbas terhadap para petani sayuran yang ada di berbagai daerah di kabupaten melawi. Yang mana mereka sepi pembeli dan turun nya permintaan pasar.
Untuk daging Sapi dan Ayam harga masih stabil namun omset penjualan menurun sepuluh hingga 15 persen
“Ketika di tanya bagaimana jika kebijakan pemerintah daerah penutupan sementara kegiatan perdagangan sekitar pasar sayur tersebut”, Ramlan menjawab…jika keputusan pemerintah daerah demi kebaikan dan menjaga keselamatan umat manusia kita sih nurut aja mas, tapi jangan terlalu lama lah ucap Ramlan.
Ramlan juga menyampaikan melalui media,beliau berharap dalam waktu dekat ini pemerintah daerah agar melakukan pencegahan seperti menyemprotkan disinfektan di beberapa tempat pasar sayur dan buah yang ada di kabupaten melawi.
Sebab inikan pasar sudah pasti ramai dikunjungi pembeli ucap Ramlan.
(Jumain)
Komentar