Berita Sidikkasus.co.id
Gunungsugih – AKBP Popon Ardianto Sunggoro, S.I.K resmi menjabat Kapolres Lampung Tengah menggantikan AKBP I Made Rasma Jemy Karang, S.I.K.. M.SI. Keduanya resmi berganti setelah dilakukan upacara serah terima jabatan (Sertijab) yang dipimpin Langsung oleh Kapolda Lampung, Irjen Pol. Drs. Purwadi, M.SI. bersamaan dengan serah terima jabatan (Sertijab) Dirreskrimum Polda Lampung, Dir Polairud Polda Lampung, Ka SPN Kemiling Polda Lampung, Kapolres Tanggamus dan Kapolres Pesawaran di Gedung Graha Wiyono Siregar (GWS) Mapolda Lampung, Kamis, (14/5) kemarin.
Beralihnya tongkat komando pimpinan di Polres Lampung Tengah itu menaruh harapan besar dari masyarakat khususnya pemuda pemudi yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Muli Mekhanai (FSMM) Lampung Tengah (Lamteng).
Rosim Nyerupa selaku Ketua Umum Forum Silaturahmi Muli Mekhanai (FSMM) Lampung Tengah (Lamteng) berharap Kapolres yang baru dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan semua elemen masyarakat baik tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat maupun tokoh pemuda.
“Dengan rasa bangga kita ucapkan selamat datang kepada Pak Popon, Kapolres Lampung Tengah yang baru, Selamat datang di Bumi Beguwai Jejamo Wawai. Kita berharap Pak Popon ini dapat bersinergi dengan membangun komunikasi dan koordinasi yang interaktif dengan masyarakat baik pada tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat maupun tokoh pemuda. Dengan kolaborasi dan membangun sinergitas yang baik melalui pendekatan kultural dan persuasif akan sangat membantu Kapolres dalam mewujudkan visi dan misinya serta program Polri ditahun 2020 selama memimpin, Sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat di Lampung Tengah dapat meningkat lebih baik” Ucapnya.
Lampung Tengah merupakan Kabupaten terluas dengan jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Lampung, oleh sebab itu, Kader HMI Cabang Bandar Lampung ini juga berharap Kapolres yang baru dapat memahami kultur, dinamika dan karakter masyarakat Bumi Beguwai Jejamo Wawai dengan demikian penanganan masalah-masalah sosial yang berkenaan dengan kantibmas dapat teratasi dengan langkah-langkah yang lebih tepat.
“Setiap daerah tentunya memiliki kultur, dinamika dan karakter masyarakat yang berbeda begitu juga dengan Pesawaran dan Lampung Tengah yang multikultural. Saya melihat Kapolres yang baru ini ‘Calak’ dalam memahami hal tersebut. Tidak salah sewaktu menjabat di Polres Pesawaran kondusifitas masyarakat terjaga dan cukup banyak prestasi diukir selama memimpin disana, Diwilayah hukum yang lebih luas (Lamteng) cukup jadi tantangan buat Pak Kapolres” Ujarnya.
Disamping itu, Dalam kurun beberapa waktu ditahun 2020 ini, Rosim memberikan catatan penting yang diharapkan dapat dijadikan PR Kapolres yang baru.
Pertama, Maraknya pencurian seperti curanmor dibeberapa tempat ditengah pandemi Covid19.
“Kita berharap Kapolres dapat mengintruksikan setiap Polsek untuk meningkatkan pengamanan ditengah masyarakat melalui patroli yang secara rutin ditiap-tiap kampung agar dapat meminimalisir dan mencegah tingkat kejahatan juga untuk memberikan rasa aman terhadap masyarakat, Masyarakat diharapkan juga lebih waspada dan berpartisipasi aktif membantu kepolisian dengan melaporkan tindakan kejahatan yang terjadi” Lanjut Rosim.
Kedua, Peningkatan pengawasan dan pengawalan terhadap berbagai bantuan sosial Covid-19
“Beberapa hari lalu saya sampaikan kritik kepada Dinas Sosial terkait Data Bansos Tunai 600 ribu dari Kemensos. Sebagaimana diberitakan berbagai media masa, Data penerima bantuan tersebut kita lihat tidak tepat sasaran, kemudian datanya acak-acakan alias amburadul.
Kita berharap polisi tidak hanya mengawal penyalurannya saja tetapi juga dapat berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait data penerima bansos baik dari DTKS maupun Non-DKTS yang ada di Dinas Sosial Lampung Tengah. Ditingkat kampung, Kapolres diharapkan dapat memastikan Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak melakukan pengawalan dan pengawasan pendataan masyarakat yang dilakukan oleh RT dan memastikan data yang diserahkan kepada kepala desa/lurah ke Dinsos sesuai yang diajukan RT sehingga yang mendapatkan bantuan tersebut benar-benar layak menerima.
Jangan sampai data yang diserahkan RT ke kepala desa/lurah ke dinsos kemudian berbeda setelah diverifikasi dan validasi dengan yang diajukan RT. Sebab menurut hemat saya, Disini diduga rentan sekali data berubah sebelum diinput ke Kemensos. Hal ini yang juga saya duga menjadi salah satu penyebab kenapa bantuan pemerintah sering tidak tepat sasaran. Sebagai contoh data yang acak-acakan, Masak warga Komering Agung masuk didalam data penerima di Kelurahan Gunungsugih Raya, Kemudian jumlah Lingkungan di Komering Agung itu ada 5 lingkungan, Didata penerima bantuan tersebut terdapat 10 lingkungan. Inikan kacau sekali” Papar Rosim.
Ketiga, Lampung Tengah rentan konflik horizontal ditengah masyarakat.
“Berkaca ditahun 2019, Konflik sosial ditengah masyarakat menjadi catatan penting di tahun 2020. Untuk mencegah terjadinya berbagai konflik sosial ditengah masyarakat, Upaya yang dapat dilakukan ialah menggiatkan kembali program Anjak Silau metode pendekatan kekeluargaan yang dikenal ditengah masyarakat Lampung, Melalui program Anjak Silau, kegiatan silaturahmi, berkunjung, sekaligus memantau keadaan. Melalui Anjak Silau dapat terjalin diskusi interaktif bersama masyarakat dengan berbagai konten misalkan sosialisasi dan penyelesaian masalah melalui pendekatan budaya lokal, Hal semacam ini biasa dikenal Merwatin / Musyawarah. Tentu diharapkan mampu menekan konflik sosial dapat ditahun 2020. Sebagai polisi society, upaya tersebut sebagai salah satu cara untuk menangkap harapan masyarakat, mendekatkan diri kepada masyarakat dan menciptakan situasi yang aman, damai dan kondusif” Lanjut Rosim.
Keempat, Jaga Netralitas Aparat menjelang Pilkada serentak mendatang.
“Lampung Tengah sebagai salah satu daerah yang akan menggelar Pilkada Serentak, Kita berharap Kapolres yang baru dapat memastikan netralitas Polri menjelang pilkada serentak mendatang, Hal ini mutlak. Sebagai masyarakat, Kita siap bersama Polri dan penyelenggara Pemilu menciptakan suasana pilkada yang aman, damai dan kondusif. Sehingga Lampung Tengah dapat menjadi contoh demokrasi yang baik bagi daerah lain”
Rosim sapaan akrab, Mengajak seluruh masyarakat khususnya pemuda-pemudi yang ada di Lampung Tengah untuk mendukung berbagai program Kapolres yang baru dalam menjalankan tugas selama di Lampung Tengah. Sebagai mitra Kepolisian, partisipasi aktif masyarakat dalam rangka mewujudkan kantibmas ditengah masyarakat sangat diperlukan. Oleh sebab itu, Pihaknya siap membangun kemitraan guna mensukseskan kantibmas ditengah masyarakat. (*)
Komentar