CIREBON, JKN -Bertempat di salah satu cafe yang biasa tempat nongkrong para anak muda di bilangan jalan Cipto Mangunkusomo kota Cirebon, putra bungsu Cikeas Agus Bambang Harimurti Anak mantan Presiden ke 6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudohyono, melakukan temu kader partai Demokrat dan simpatisan partai Demokrat di kota Cirebon.
Senin (19/3) sore.
Hadir dalam pertemuan itu pengurus Partai berlambang Mercy yang juga calon wali kota/Calwakot H.Nasrudin Azis SH serta unsur elemen masyarakat yang di undang panetia. Patahana Nasrudin Azi terlihat bersama duet pasangannya Dra. Eti Herawati.
Menurut salah satu tim AHY kunjungan ke kota ini merupakan yang ke-14 dari rencana lawatan tour AHY di 27 kota Kabupaten di propinsi Jawa Barat.
Acara tersebut juga di isi dengan sesi tanya jawab dengan masyarakat yang hadir, namun tampaknya panitia membatasi jumlah yang bertanya hanya untuk tiga Orang.
Salah satu peserta yang mewakili dari dunia pendidikan menanyakan terkait perihal guru honorer yang nasibnya masih belum jelas. Terkait pertanyaan tersebut Agus yang berpenampilan santai dengan berpakaian T-shrt warna hitam menjelaskan, Negara harus hadir dalam menyikapi tenaga Guru Honorer dan tidak ada tebang pilih.
Dunia pendidikan tidak harus ada Dikotomi sehingga tidak ada gep atau perbedaan di sekolah swasta atau negeri dan Negara harus hadir dalam mengatasi masalah ini,’ ujar Agus Harimukta Yudohyono.
Yang rela melepaskan baju militernya hanya untuk masuk Dunia politik ini.
Sementara itu peserta yang mewakili dari jurnalis atau Pers mempertanykan sinergitas atau peran yang harus di lakukan kepada pemerintah.
Pangeran biim demikian agus dijuluki dari Cikeas menanggapi pertanyaan dari owner harian lokal Fajar yakni Dhea dengan normatif, salah satunya adalah agar pers dapat ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui berita yang dapat di pertanggungjawabkan sesuai kaidah dan norma masyarakat.
‘Kita tahu jaman dulu dan jaman sekarang atau istilahnya jaman know kemajuan dunia komunikasi begitu masif dan canggih.
Ada gadged atau internet dengan aneka aplikasi yang tidak ada di masa lalu. Media harus bisa mengedukasi masyarakat dengan pemberitaan yang benar disaring dahulu. Jangan berita bohong atau Hoak. Apalagi menjelang tahun Pilkada jangan di manfaatkan untuk black campaighn yang tentu merugikan orang lain,’ Demikian Agus memaparkan.
Acara yang di selingi makanan kuliner khas Cirebon seperti empal dan krupuk itu sempat terhenti karena lokasi acara sempat diguyur hujan. Panitia langsung menggiring rombongan AHY ke dalam Caffe yang tidak terkena air hujan.
‘ mudah-mudahan hujan ini memberi rahmat dan kebaikan kita semua termasuk warga cirebon,’ ujar Agus tersenyum dan diamini para hadirin yang ada.
Untuk pertanyaan terakhir yang di wakili budayawan Cirebon Dedi Kempeng yang sebelumnya sedikit menceritakan babad cirebon mengungkapkan kegelisahannya terkait peran pemerintah yang dinilai kurang perhatian dengan budaya, terutama di daerah.
Menanggapi kegelisahan para budayawan agus menjelaskan dirinya saat ini bukan orang pemerintahan namun dirinya berharap semua pihak menghargai dan menghormati budaya sebagai salah satu kearifan lokal dan warisan leluhur yang bisa di aplikasikan di era kekinian.
‘Lihat saja bangsa Eropa stau barat yang peradabannya sudah maju sampai pernah ke Bulan tapi masyarakatnya masih memelihara budaya itu terbukti dengan peninggalan-peninggalannya terjaga seperti gedung-gedung tua terpelihara dengan baik,’ pungkas Agus Harimurti Yudhoyono.
Tim Jkn.
Komentar