Keterangan foto: kantor Desa randuagung dan Peleng Bsps Tahun 2021
Berita Sidikkasus co.id
JEMBER — Program nasional dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan dengan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) anggaran tahun 2021 yang digelontorkan pada masyarakat Desa Randuagung, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember diduga dijadikan bancakan oleh oknum perangkat desa setempat, Jember (22/12/2021) Rabu.
Program BSPS atau dikenal bedah rumah itu sebagai upaya pemerintah untuk mendukung pemulian ekonomi di kabupaten Jember. membangun perumahan swadaya yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), namun dilapangan terkesan dijadikan bancakan oleh oknum perangkat desa dan toko penyedia material bangunan.
Yang mana dalam DRPB harga pasir satu truk dan satu pickup dengan kapasitas 9 kubik penerima program harus membeli dengan harga Rp 1.125.000, informasi dari sumber yang dapat dipercaya bahwa harga yang sebenarnya di wilayah setempat tidak lebih dari Rp.750.000. artinya ada keuntungan Rp.400.000 ribu per rumah, belum lagi dengan item-item yang lain.
Perlu diketahui bahwa bantuan BSPS sebesar Rp. 20 juta per rumah tersebut tidak diberikan berupa uang tunai, akan tetapi diterimakan berupa material bangunan.
Karena ketidaktahuan penerima bantuan yang notabene masyarakat yang tidak pernah duduk di bangku sekolah program ini dimainkan oleh oknum perangkat Desa Randuagung. Hampir semua bantuan material yang disampaikan kepada masyarakat penerima program selalu tidak utuh sesuai Daftar Rencana Pemanfaatan Bantuan (DRPB).
Salah satu penerima bantuan BSPS yang berinisial M mengatakan, ia mendapatkan bantuan bedah rumah dalam bentuk material bangunan bukan uang, bahkan terkait harga satuan per item dirinya tidak paham.
” Kemarin ada tanda terimanya seperti kertas , tapi sudah kena cuci, yang ada tinggal ini,” ucap M kepada wartawan di kediamannya sambil memberikan 3 kertas gambar desain rumah dan gambar contoh pembesian, Jember pada Minggu (19/12/2021).
Semua material bangunan yang dikirimkan saya tidak tahu harganya, dan tidak dikasih tahu. bahkan untuk batu pondasi saya beli sendiri termasuk kekurangan pasir dua pickup,”terangnya.
Dia menjelaskan bahwa agar material bangunan bisa sampai lokasi, dirinya harus mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya imbal (Langsir).
“Alhamdulilah , saya sangat bersyukur telah mendapat bantuan bedah rumah dari pemerintah yang sebelumnya rumah saya terbuat dari tabing ( anyaman bambu- Red),” ujarnya M dengan nada sedikit serak kepada awak media sidikkasus.co.id di kediamannya.
Sementara kepala desa Randuagung Sunaryo saat dikonfirmasi awak media adanya temuan Pekerjaan WC yang mana Closed hanya dipasang tanpa dilengkapi galian sapitenk dan pembesian beton bertulang mengunakan besi BKK alias banci, Sunaryo menyampaikan bahwa terkait hal tersebut dirinya tidak tahu.
“Ws wb..mohon maaf semua khilaf saya. Pertanyaan itu yang tau insyaallah pendamping dan kpm dan penyedia bangunan. di sana udah ada juknisnya dalam tahapan-tahapan pekerjaan. Sekali lagi saya mohon maaf. Sekedar memberikan keterangan terimakasih,” jelasnya Kades randuagung kepada awak media sidikkasus.co.id Melaui pesan singkat WhatsApp, Rabu (22/12/21).
Terpisah Kasi Dinas PRKP dan Cipta karya Kabupaten Jember Rudik membenarkan bahwa Desa Randuagung mendapatkan Program BSPS sebanyak 22 rumah,” Iya betul mas Desa Randuagung dapat program BSPS sebanyak 22 rumah dari Pupr,” Ucap Rudik di ruangan lantai 2 kantor Dinas PRKP dan Cipta karya kabupaten Jember,pada Selasa (21/12/2021).
Dia menyampaikan bahwa Terkait RAB pelaksanaan juklak dan juknisnya program BSPS itu semuanya dari Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Jawa IV Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa timur.
” Semuanya dari Balai, ada korwil, Korcab dan TFL, kita disini hanya sebatas Verifikasi Jumlah penerima bantuan BSPS dan melaporkan,” ujarnya.
Lanjut Rudik, Terkait adanya temuan Pekerjaan dilokasi BSPS yang tidak sesuai spek dan tehnis, dirinya akan melaporkan ke pihak Balai Surabaya karena semuanya dari Balai provinsi.
” Dalam waktu dekat akan kita laporkan terkait temuan dilapangan, pastinya pihak balai akan mengirimkan utusan untuk mendatangi lokasi penerima bantuan, sekalian dengan sampeyan (wartawan) ketemu di sana ya,” Imbuhnya.
Penulis: Herman
Hingga berita ini dipublikasikan kami awak media kesulitan untuk menghubungi TFL, untuk keberimbangan sebuah berita, kami akan terus berusaha untuk melakukan konfirmasi dan klarifikasi kepada pihak TFL.
” BERSAMBUNG”
Komentar