ADA APA DENGAN DOKTER. PASIEN YANG KURANG MAMPU, SAKIT KONDISI LEMAH DAN LUMPUH DI MINTA RAWAT JALAN OLEH DOKTER

Berita sidikkasus.co.id

Labuha: Pasien lemah dan lumpuh serta terdaftar di buku register desa yang benar-benar sebagai keluarga tidak mampuh “Ruwaidah M. Saleh” warga masyarakat desa liaro kecamatan bacan timur selatan kabupaten halmahera selatan (halsel) di arahkan pulang oleh dokter rumah sakit umum daerah RSUD labuha (halsel) dan di minta dokter agar pasien tersebut dapat di rawat jalan.

Hal serupa terjadi pada pasien “ALIA RAMADANI” berusia lima bulan (5) alamat desa liaro kecamatan bacan timur selatan (halsel) yang mengalami perut bengka dan seluru badan kuning-kuning. seminggu lamanya yang saat ini sudah mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) chasan bisory kota ternate provinsi maluku utara. kabar kondisi pasien tersebut sangat membaik.

Abdulrahman: saya sangat sesali dengan pelayanan dokter rumah sakit, sebab setau saya sebagai laki (suami) kalau saya punya bini (istri) dalam kondisi lemah dan Lumpuh tarabisa bajalan dan torang ini orang susah, jadi selama enam (6) tahun lebih itu saya punya bini tara bisa bajalan karena waktu itu saya punya bini lagi halangan (haid) jadi ada rasa dingin sekali kong di minta suntik oleh dokter deng alasan biar rasa dingin itu ilang.

Setelah berapa hari kemudian saya punya bini rasa tambah dingin dan keram-keram dan tara bisa bajalan lagi.
saat itu kata dokter dia orang ternate tapi saya taratau ternate mana dan nama sapa.
Jadi torang dari desa liaro datang kamari yang di jimput ade-ade dari LSM (jaringan pendamping kebijakan pembangunan. Jpkp) untuk bawah saya punya bini (istri) berobat di rumah sakit dengan harapan agar saya punya bini sembuh dan bisa bajalan lagi, tapi selesai di periksa dokter torang (kami) di suruh pulang oleh dokter dan di minta rawat jalan. saya punya bini masih lemah dan belum bisa bajalan dan kalau buang air saja saya harus dukung, terus torang punya tampa inap (menginap) di desa babang itu sangat jauh dari rumah sakit (jarak tempuh 10km) dan saya juga orang susah dan memang saya tarada uang untuk bula balik kontrol saya punya bini di rumah sakit.

Jadi dari awal kalau saya tau bagini saya taramau bawah bini berobat sebab sebelum berangkat kamari saya sudah kasetau kamuka di ade-ade LSM kalau torang
(Kami) ini orang susah.
dan waktu torang (kami) di suruh pulang oleh dokter itu ade-ade LSM taratau, yang dong tau itu tong (kami) ada inap di rumah sakit, karena torang baru masuk kelamarin di rumah sakit. 18:50 wit. 17/11/2020

Lanjut: besok siangnya torang di suruh pulang oleh dokter yang periksa saya punya bini (istri).

Kata suami pasien Abdurahman haerun yang beralamat di desa liaro kepada mediasidikkasus newskpk. 17/11/1020

Dalam hal tersebut tiem (jpkp) dan jurnalis sidikkasus berkordinasi dengan pegawai rumah sakit di kantor derektur rumah sakit namun di tangapi oleh beberapa pegawai rumah sakit dengan bahasa-bahasa yang
sangat kasar dan suara besar seperti terdengar di terekam suara milik jurnalis sidikkasus;,, 14:21 wit. 18/11/2020

Kepulangan pasien tersebut oleh dokter yang bersangkutan (Tiem pendamping).
jaringan pendamping kebijakan pembangunan (jpkp) mendapat informasi langsung, di hubungi kepala desa liaro kecamatan bacan timur selatan (halsel) “Najarlis HI Mansur” lewat ( fi ) telfn dengan rasa kecewa saat membesuk pasien “Ruwaidah M Saleh” selaku warga masyarakatnya Namun pasien tersebut tidak berada di rumah sakit (sudah di pulangkan dokter) Naik mobil penumpang dari arah kota labuha menuju desa Babang kecamatan bacan timur (halsel) kemudian tiem pendamping (jpkp) dari arah kota labuha menuju desa babang dan bertemu dengan suami pasien “Abdul rahman Haerun” selaku suami pasien di desa marabose kecamatan bacan (halsel);, serta suami pasien di pertanyakan tiem pendamping jpkp;,.

“Sukandi”(Tiem);.

 

 

Komentar