Achun: Dari Mabicab Sampai Diknas Pulau Taliabu Tidak Dilibatkan Oleh Kwarcab

Berita Sidikkasus.co.id

TALIABU, – Salah satu Pembina yang namanya ikut tersangkut atas keterlambatan pemulangan Kontingen Jambore Nasional Tahun 2022, yang berlangsung sejak 14 sampai dengan 21 Agustus 2022, di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, ikut angkat suara. Kamis 1 September 2022, siang tadi.

Hal ini dikatakan Achun Nurdin saat dikonfirmasikan terkait persoalan ini mengakui kalau ada pihak orang tua dan kakak para peserta sempat menghubungi dirinya mempertanyakan uang saku peserta dan kapan kembalinya, karena sampai hari kesepuluh usai kegiatan tidak kejelasan kembalinya.

”Saya juga ikut prihatin dan semua tetap akan kembali ke saya, karena pramuka kita aktifkan sejak penyambutan prasasti pemekaran itu saya dan beberapa rekan pembina terlibat mendatangkan pramuka tingkat Penegak dan penggalang dari Selatan dan Utara. Maka wajar bila orang tua mencari saya dan mempertanyakan persoalan itu,”katanya.

Namun, terkait dengan persoalan kontingen ini dirinya mengaku sama sekali tidak dilibatkan jangankan dirinya para andalan lain dan Majelis Pembimbing Cabang yang diisi para anggoat DPRD dan Kepala Dinas sama sekali tidak mengetahui.

Bukan itu saja Dinas Pendidikan yang seharusnya memberikan restu mengijinkan kepala sekolah untuk merekomendasikan siswa untuk ikut tidak diberikan sama sekali. Begitu juga dengan Bupati selaku Mabicab.

”Kita buka-bukaan saja, seleksi peserta saya ketahui dari Pembina salah satu SMP mempertanyakan terkait uang saku dan trasportasi, saya kaget ko ada kegiatan ini, itu asal mulanya,”katanya.

Kemudian malam harinya saya menghubungi Bupati, tetapi belum sempat bicara Bupati terlebih dahulu marah dan menilai saya tidak menghargai ada kegiatan ini, saya jelaskan panjang lebar dan memerintahkan mencari informasi dan saya ke ketua Kwarcab mempertanyakan ketua Kwarcab mengaku tidak sama sekali karena persoalan anggaran, bahkan, saat itu bupati memerinthkan untuk membuat kegiatan di pasir anjing sekaligus pembersihan dalam bentuk komunitas pramuka Se-Taliabu, tetapi ujung-ujungnya seperti ini.

“Jadi rekan-rekan bisa menebak siapa yang bermain api,”jelasnya.

Dan menurutnya, apa yang disampaikan oleh Wakil Bupati dan Kadis Pendidikan memang benar, karena atas penelusuran informasi pemda tidak dilibatkan terutama Dinas Pendidikan.

Kalaupun ada dinas yang terlibat, maka rekan-rekan pertanyakan kadinas terkait apakah ada surat masuk ke bupati atau tidak, karena seminggu sebelum berangkat saya masih komunikasi dengan pa Bupati dan saat itu Bupati menyarankan agar membuat kegiatan di bobong dalam rangka Hari Pramuka ke 61 dengan melakukan aksi bersih-bersih.

Apalagi anggaran Pramuka belum diakomodir,”cetusnya.

Terkait dengan anggaran yang dicairkan sepihak tanpa ada kegiatan? Dirinya membenarkan ada pagu anggaran Hibah yang dicairkan oknum petinggi pengurus Kwarcab sebanyak dua kali dan ini kita akan meminta pertanggungjawaban dan Pihak Kwarda juga harus menghentikan semua aktivitas Kwarcab Pulau Taliabu.

Apalagi, banyak pengurus yang tidak aktif dan telah berpindah.

”Kita akan minta pertanggujawaban Ketua Kwarcab siapa yang mencairkan anggaran itu dan dikemanakan, jangan kami yang buat kegiatan dengan menggunakan uang pribadi kemudian dengan seenaknya mengambil uang daerah,”pungkasnya. ( Jek/Red)

Komentar