Berita Sidikkasus.co.id
Bondowoso – Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat saat menyerahkan langsung hadiah untuk sekolah pemenang Ijen Geopark Corner Competition.
Ijen Geopark di Kabupaten Bondowoso terus didorong agar masuk di setiap jenjang pendidikan, Untuk meningkatkan itu, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) setempat menggelar Ijen Geopark Corner Competition.
Beberapa sekolah yang berhasil berkompetisi tersebut memperoleh penghargaan dari Pemkab Bondowoso, piagam tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat di Aula Disparpora, Jumat (10/12/2021).
Kompetensi tersebut untuk mengedukasi siswa tentang taman bumi atau Ijen Geopark, yang terdiri dari kategori geologi, biologi dan budaya. Setiap sekolah yang mengikuti menyediakan ruang yang memuat miniatur dan informasi tentang situs yang masuk Ijen Geopark.
kompetisi Ijen Geopark tersebut diikuti oleh PAUD/TK, SD sederajat, SMP sederajat dan SMA sederajat. Total ada 63 pendaftar, dengan rincian 25 kategori PAUD, 17 lembaga SD, 20 lembaga SMP dan 1 SMA. Masing-masing kategori dipilih lima terbaik. Kecuali yang SMA karena memang hanya satu pendaftar. Jadi total ada 16 juara.
Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat meminta Ijen Geopark Corner Competition di Tahun 2022 lebih ditingkatkan lagi. Dalam setiap tingkatan lembaga harus dibedakan kategori lombanya. Misalnya di PAUD membuat miniatur, SMA karya tulis dan semacamnya, “Jadi harus ada edukasi terhadap pendidikan tentang Ijen Geopark, baik warisan benda dan non benda, Serta harus didata dan diinformasikan kepada siswa, “ujarnya.
Pihaknya berharap, agar Disparpora mendata kembali seni budaya di Bondowoso baik yang sifatnya benda dan non benda, “Eksplorasi seni dan budaya harus terus dilakukan, ada kuliner, sejarah dan sebagainya, Harus masuk dalam dunia pendidikan, “jelasnya.
Menurutnya, seni budaya yang masuk di Ijen Geopark harus dipetakan, Seperti Kecamatan Pujer yang jadi wilayah Ijen Geopark, dan beberapa kecamatan lainnya. “Secara teknis nanti Disparpora dan tim Ijen Geopark yang menyampaikan, “paparnya.
Sementara Kepala Disparpora Bondowoso, Mulyadi mengatakan, sebenarnya Ijen Geopark sudah disosialisasikan ke setiap sekolah. “Di sekolah-sekolah sebagian ada yang dijadikan muatan lokal, Nanti bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar dijadikan muatan lokal yang dipatenkan, “tuturnya.
Sebagaimana diketahui, secara garis besar ada tiga situs Ijen Geopark yang diajukan ke UNESCO Global Geopark. Yakni situs geologi, biologi dan culture (budaya).
Situs geologi ada sembilan. Terdiri dari Kawah Ijen/Blue Fire, Kawah Wurung, Aliran Asam Kalipait, Komplek Mata Air Panas Blawan, Lava Blawan, Air Terjun Gentongan, Aliran Lava Blalangan, Dinding Kaldera Ijen Megasari dan Taman Batu So’on Solor.
Situs Biologi terdiri dari Hutan Pelangi dan Kopi Bondowoso. Sementara situs budaya yakni Struktur Gua Butha Sumber Canting, Struktur Gua Butha Cermee, Situs Megalitik Maskuning Kulon, Singo Ulung dan Tari Petik Kopi.
Ijen Geopark Bondowoso tersebut diajukan agar masukan UNESCO Global Geopark (UGG). Sementara penilaian lapangan dari tim UGG rencananya digelar pada Tahun 2022.(yus)
Komentar