Berita Sidikkasus.co.id
Banyuwangi – Erupsi gunung Semeru beberapa hari yang lalu dan telah memakan korban serta memporak porandakan infrastruktur yang ada, tentu masih menyisakan duka yang mendalam bagi Indonesia.
Guguran lava dan lahar yang mengalir dari hulu gunung Semeru membawa material vulkanik berupa awan panas, menyelimuti trauma warga di sekitar bencana.
Tangis dan doa mengiringi jiwa-jiwa kemanusiaan manusia, yang bersatu dalam rantai sebangsa dan setanah air.
Ranting kering daun terbakar,sekering air mata saudara kita di Lumajang.saat ini, bukan saatnya saling menyalahkan, karena bencana sudah terjadi di tengah pepasiran dan pasar.biarlah gunung Semeru itu mengambil haknya Yang lama dia berikan, untuk di gali,di keruk dan di perjual belikan.sudah saatnya kita duduk sebentar, biarkan alam mengatur kembali ekosistem dan keseimbangannya.
dan kita sebagai manusia yang belajar bijaksana dan mencoba ikhlas akan sesamanya,membaluri hati penuh keprihatinan serta mengulurkan tangan sebisanya sebagai manusia biasa.
Kemarin berlalu, Semeru menyadarkan kita akan keangkuhan dan kesombongan kita di bumi pertiwi.semeru pun mengajarkan kita tentang arti ketabahan dan kesabaran.semeru juga menyatukan kita dalam wujud kemanusiaan sesama manusia yang saling membantu.
berbondong-bondong donasi dari titik-titik jalan, menjadi saksi kepedulian kita sebagai manusia.
Tak terkecuali juga, apa yang di lakukan Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (ASKAB) yang berkumpul di kediaman Anton Sujarwo Desa Aliyan.mereka berkumpul kompak menyalurkan langsung Donasi yang di kumpulkan untuk di kirim langsung ke Lumajang.9/12/2021.
Menurut Sonaji yang di tunjuk sebagai Bendahara”donasi yang terkumpul sementara 20 juta 200 ribu rupiah, dengan beberapa sembako dan juga keperluan dapur.dan juga ada beberapa cangkul,skrop,Arko untuk mengangkut material yang mungkin nanti sangat bermanfaat di Rencana pemberangkatan di perkirakan pukul 14.00 WIB menuju Asosiasi Kepala Desa yang ada di Lumajang.
Reporter : Faruk Wahyudi
Komentar