CIREBON – (JKN). Pembuatan saluran Irigasi yang terletak di wilayah Desa Kudu Keras dan Desa Kudu Mulya, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon diduga asal asalan tidak adanya galian untuk pondasi menggunakan material pasir yang banyak mengandung kadar lumpur yang berlebihan.
Sehingga campuran semenpun tidak sesuai bestek / RAB, Anggaran tersebut dianggarkan dari Instansi Pertanian tahun 2018. Senilai kurang lebih Rp 220 an juta yang meliputi 4 Desa khususnya di Kecamatan Babakan, pelaksanapun tidak jelas karena tidak terpasang papan proyek.
Ketika team Insvestigasi dari media JKN menyambangi lokasi proyek tersebut, tidak ditemukan pelaksana lapangan yang seharusnya stanby, itupun dari awal pekerjaan sampai saat ini belum juga ketemu pelaksana. ketika ditanya pada seorang pekerja jawabnya tidak tahu, ironisnya pekerjaan tetap berjalan walaupun tanpa adanya pengawasan dari pelaksana lapangan.
Team insvestigasi JKN ketika berbincang dengan salah seorang Petani yang ada disekitar lokasi Proyek yang enggan disebutkan namanya mengatakan kalau saya lihat pekerjaan itu seolah-olah asal jadi aja, tidak memikirkan mutu pekerjaan dari campuran adukan. Perbandingan antara semen dengan pasir sangat tidak sebanding atau tidak layak coba aja lihat pasangan yang lama saja sudah banyak yang hancur itupun persis pekerjaannya seperti ini, tuturnya. ( Yn/Dul)
Komentar