Wali Kota Probolinggo Sambut Baik FGD Kebersamaan Membangun Kota Probolinggo

Berita Sidikkasus.co.id

PROBOLINGGO – Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin menghadiri Focus Group Discussion (FGD) antara DPRD Kota Probolinggo bersama Pemerintah Kota Probolinggo dengan tema memperteguh kebersamaan membangun Kota Probolinggo, Minggu (7/11) malam.

“Tema ini mengingatkan kembali kepada kita semua tantangan pembangunan yg telah direncanakan oleh kita selaku stakeholder kebijakan pembangunan di Kota Probolinggo yang telah dituangkan dalam peraturan daerah tentang rencana pembangunan daerah Kota Probolinggo,” buka Ketua DPRD dalam sambutannya.

Abdul Mujib menekankan peranan dan fungsi eksekutif dan legislatif dalam mewujudkan visi dan misi Kota Probolinggo tidak dapat berjalan baik tanpa dukungan satu sama lainnya. “Harapannya dari kegiatan ini akan ada kesamaan visi dalam membawa pembangunan Kota Probolinggo di tahun kedepan dengan tantangan dan dinamika baik global dan lokal,” tutupnya.

Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan ini. “Dengan kegiatan semacam ini dapat meningkatkan komunikasi menjadi lebih baik. Pembangunan di Kota Probolinggo tidak dapat dilakukan sendiri. Perlu juga ada keterlibatan dari legislatif dan yudikatif serta unsur elemen lainnya,” tuturnya.

Habib Hadi pun tidak memungkiri diperjalanan kepemimpinannya menuju 3 (tiga) tahun ini, hubungan antara Pemerintah Kota Probolinggo dengan DPRD begitu dinamis. Menurutnya ini hal yang wajar dan meningkatkan sinergi untuk bersama-sama mewujudkan Kota Probolinggo yang hebat dan handal.

Sejumlah program prioritas sesuai dengan visi dan misi Kota Probolinggo diharapkan mendapat dukungan serta atensi dari seluruh pimpinan dan anggota DPRD Kota Probolinggo. “Kami membuka lebar kerjasama untuk kemaslahatan masyarakat Kota Probolinggo. Saya ingin ngopi bareng karena membahas suatu hal itu bisa dimana saja. Saya tunggu kapan jadwalnya ini,” seloroh Habib Hadi sembari menutup sambutannya.

Senada dengan wali kota, Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Timur, Ramliyanto yang didapuk sebagai keynote speaker pada FGD ini, menyampaikan terkait kolaborasi di era disrupsi. Kebersamaan dan kolaborasi memiliki perspektif transidental yg luar biasa. “Makanya Gubernur Jatim, Khofifah sering mengatakan legislatif, eksekutif dan forkopimda serta seluruh elemen masyarakat harus berada di posisi rembug nyekrup,” terangnya.

Ia mengartikan dalam menyampaikan pendapat harus “nyekrup” dengan pendapat yang lain, sehingga bisa satu keputusan bersama. “Harapannya istilah ini bisa diadaptasi di kabupaten/kota bahkan di level perangkat daerah hingga legislatif,” ujarnya.

“Seorang Hellen Keller mengatakan alone we can do so little, together we can do so much. Jika eksekutif, legislatif jalan sendiri-sendiri tidak ada rembug nyekrup, maka yang dikerjakan juga sangat sedikit. Filosofi ini mengajarkan, kita harus bersama dengan kolaborasi untuk mencapai target-target yang diinginkan,” imbuh Ramliyanto.

Hadir dalam kegiatan ini pimpinan dan anggota DPRD Kota Probolinggo, Sekda drg Ninik Ira Wibawati, para asisten serta kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo. (Yul)

Komentar