Berita Sidikkasus.co.id
BOBONG,- DPC Gerakan Pemuda Marhaenis Pulau Taliabu mendesak Bupati Kabupaten Pulau Taliabu Aliong Mus, agar pulangkan bang toib yaitu Suprayidno yang tak kunjung pulang berkantor di ibukota Bobong.
GPM Pulau Taliabu melakukan penelusuran informasi dari beberapa sumber terkait keberadaan Kepala Dinas pekerjaan umum penataan ruang (DPUPR) Kabupaten Pulau Taliabu yang keluhkan banyak pihak karna sudah sekian lama tidak pernah berkantor.
Kepala dinas PUPR Pulau Taliabu Suprayidno, hingga saat ini tidak berada di tempat karena keluar daerah hingga berbulan-bulan.”Tegas Lisman pria disapaa bung Dex”
“Menurut salah satu sumber yang awak media temui dirinya mengatakan jika berurusan ke dinas PUPR Pulau Taliabu apalagi mau bertemu dengan kapala dinas PU Sprayidno, itu mendingan kita pergi mencari emas di hutan dari pada mau bertemu dengan Suprayidno,” katanya.
Ini model pejabat yang tidak bertanggung jawab. Sebagai seorang pejabat harus mampu memberikan kepastian atas terselenggaranya pelayanan publik yang baik, bukannya lari dari tanggung jawab.
Kita sudah muak dengan sifat pejabat yang seolah-olah berhak atas jabatannya sementara dirinya tidak mampu melakukan terobosan-terobosan baru.
“Kepala dinas PUPR ini seperti bang toib, pasalnya sudah sekitaran satu bulan dia keluar daerah tanpa satu orang staf di PUPR yang tahu keberedaannya. Mendingan kantor PUPR itu dipindahkan saja di ternate atau di jakarta.” tegas Ketua DPC GPM Pulau Taliabu bung Dex, sesuai informasi yang kami terima.
Seharusnya Bupati Aliong Mus mengevaluasi pejabat dan memisahkan mereka yang berhasrat mengabdi dengan tujuan kepentingan sendiri, bila perlu mengganti kepala dinas seperti ini, agar tidak menyusahkan orang-orang yang datang berurusan di kantor PUPR.
Kami meminta kepada Bupati Aliong mus, segera mengganti Suprayidno, karna Taliabu tidak akan bisa di bangun dari Jakarta atau ternate.” tegas GPM
Jika Kadis PUPR Pulau Taliabu Masih keras kepala untuk pulang bertugas. maka DPC-GPM Pulau Taliabu bakal melakukan unjuk rasa dan memboikot kantornya.
(Jek/Redaksi)
Komentar