Berita Sidikkasus.co.id
AGAM SUMBAR – Bupati Agam Sumatera Barst, Dr. H. Andri Warman bersama Alumni SMAN 1 Bukittinggi angkatan 81, mengunjungi rumah Tauhid Maulana (7,5) penderita hidrosefalus, di Jorong Paninggiran Ateh, Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuah, Sabtu (30/10/2021).
Dikutip dari Alodokter, Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di rongga otak, sehingga meningkatkan tekanan pada otak. Pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus membuat ukuran kepala membesar. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini bisa menimbulkan sakit kepala hebat.
Dari pantauan awak media terlihat raut wajah iba dan sedih dari orang nomor satu di Agam itu saat melihat kondisi Tauhid.
Ketika ditemui, Tauhid sedang terbaring lemas, badannya kurus dan hingga saat ini belum bisa berbicara. Tauhid hanya bisa mengonsumsi bubur dan susu setiap harinya.
Dari pengakuan Ibunya Nandi (36), indikasi awal yang terlihat adanya kelainan pada anaknya tersebut ketika masih balita.
“Setelah melihat adanya kelainan pada kepala Tauhid, saya segera membawanya untuk diperiksa. Pihak rumah sakit menyatakan anak saya mengidap penyakit hidrosefalus” ujarnya
Ibu satu anak itu mengaku, anaknya sempat beberapa kali dirawat di rumah sakit. Namun karena keterbatasan biaya dan sebagainya, hingga kini ia tidak pernah lagi membawa Tauhid ke rumah sakit.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman menyampaikan keprihatinannya atas cobaan yang menimpa keluarga Nandi, seraya berjanji akan membantu proses pengobatan Tauhid.
Dikatakan, awalnya pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat, bahwasanya ada warga penderita hidrosefalus di Palupuah. Mendengar kabar tersebut, pihaknya bersama Alumni SMAN 1 Bukittinggi angkatan 81, langsung bergerak melihat kondisi Tauhid.
“Untuk membantu proses penyembuhan, saya menugaskan camat dan dinas terkait untuk terus memantau perkembangan kesehatannya,” ujarnya seraya memberikan santunan kepada keluarga.
Sementara itu, salah seorang Alumni SMAN 1 Bukittinggi, dan juga merupakan Dokter Spesialis Anak, Dr. dr. Elmi, Sp.A, mengatakan, hidrosefalus disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan cairan di dalam otak. Akibatnya, cairan di dalam otak terlalu banyak dan membuat tekanan dalam kepala meningkat.
“Kami sarankan kepada keluarga agar dapat membawa Tauhid ke rumah sakit, sehingga Tauhid selalu dalam pengawasan dokter,” ujarnya.
Karena menurutnya, gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini cukup menghawatirkan, salah satunya adalah kejang-kejang.
“Hidrosefalus yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan dalam perkembangan fisik dan intelektual anak,” jelasnya.
Disarankannya kepada keluarga untuk dapat mencukupi kebutuhan gizinya, agar kondisi Tauhid bisa membaik. (Syafrianto.S.Sos)
Komentar