Teatrikal Kisah Perjuangan Pemuda Mastrip Warnai Upacara Hari Sumpah Pemuda

Berita Sidikkasus.co.id

PROBOLINGGO – Suasana haru nampak di area Gor Mastrip, Kamis (28/10) pagi, sesaat sebelum upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 93 digelar. Teaterikal perjuangan pemuda Mastrip yang dibawakan pelajar SMAN 2 dan SMAN 4 sukses bikin sejumlah undangan meneteskan air mata saat menyaksikan semangat dan aksi heroik mereka.

Diceritakan, TGP (Tentara Geni Pelajar) yang merupakan organisasi militer resmi binaan Angkatan Bersenjata Indonesia dibentuk pada tahun 1947. Anggotanya adalah siswa Sekolah Menengah Teknik yang memiliki keahlian khusus, maka TGP dinilai memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh organisasi militer pelajar lainnya.

Sekda Kota Probolinggo drg Ninik Ira Wibawati, yang bertindak selaku Inspektur Upacara mengatakan, peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 93, mengambil tema “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh”. Tema ini, menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda, yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam sumpah pemuda.

“Tema ini menegaskan kembali komitmen para pemuda, bahwa hanya dengan persatuan, kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa,” tegasnya. Tema itu diperuntukkan bagi seluruh elemen bangsa. Tetapi bagi pemuda menjadi penting, karena di tangan pemudalah, Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi dan dapat melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Untuk itu, momentum Hari Sumpah Pemuda yang diperingati haruslah menjadi perekat persatuan bangsa untuk bersama-sama bangkit melawan pandemi, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh, melalui kewirausahaan pemuda,” ucapnya.

Sekda Ninik juga menyampaikan, bahwa pemuda sebagai agen perubahan adalah sebuah fakta sejarah yang tak bisa dihindari. Dimana pemuda Indonesia selalu menjadi penentu momen penting perjalanan bangsa Indonesia, yang mana momentum itu, adalah hasil karya, komitmen dan dedikasi para pemuda Indonesia.

Di hadapan peserta upacara yang terdiri dari pelajar, organisasi kepemudaan dan perwakilan ASN di lingkungan Pemkot Probolinggo, Ninik juga menyinggung terkait kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini masih berlangsung. Dampaknya yang luas terhadap kesehatan, kondisi perekonomian, pendidikan dan kehidupan sosial masyarakat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik 2021 menyebutkan, dari sekitar 29,12 juta penduduk usia kerja, 2,56 juta penduduk Indonesia menjadi pengangguran.

Oleh karena itu, pemerintahpun membuat kebijakan, baik untuk menanggulangi wabah Covid-19 di bidang kesehatan, maupun sosial dan ekonomi akibat pandemi. Dan penanganannya pun menunjukkan hasil yang menggembirakan. “Pencapaian ini, tentunya bukan saja kerja pemerintah, akan tetapi partisipasi seluruh lapisan masyarakat terutama peran para relawan, ketaatan masyarakat dan kerja keras para tenaga medis,” ucapnya bangga.

Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan simbolis Paskibraka dan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) serta Tunjangan Hari Tua (THT) dan pensiun pertama Pemkot Probolinggo pada 7 orang penerima yang telah memasuki purna tugas, per bulan November 2021.

Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda Kota Probolinggo tahun 2021 dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para asisten dan kepala perangkat daerah, yang tampak mengenakan pakaian adat nusantara. Ditengah kondisi pandemi, upacara inipun diikuti secara virtual. (Yul)

Komentar