Berita Sidikkasus.co.id
JAKARTA – Istiqlal Global Fund (IGF) menyelenggarakan Rapat Reguler dan Silaturahmi pada Jum’at 17 September 2021 di Masjid Istiqlal, Jakarta. Rapat dan Silaturahmi IGF dihadiri oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA; Dewan Penasehat IGF, Irjen Pol (Pur) Dr. Said Saile, M.Si, Laksamana Pertama (pur) Dr. KH. Asep Saipudin, dan H. M. Faried F. Saenong, MA, M.Sc, Ph.D. Unsur Dewan Ahli dihadiri oleh Dr. N. E. Hj. Fatimah Azzahra, M.Si.
Acara ini juga dihadiri oleh segenap direksi IGF yang baru mendapat amanah dan kepercayaan dari Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), yaitu Mulyono Lodji, M.Si (Direktur Utama IGF); Abdul Basit Baedlowi, S.THI, MM (Direktur Marketing Komunikasi & Keuangan); Ahsanul Haq, S.Ar, MM (Direktur Pengembangan Bisnis dan Kerjasama Korporasi); Dwi Andayani, SE, MM (Direktur Pengembangan Usaha Halal); Aan Yugiastomo (Direktur Pengembangan Ekosistem Usaha dan Digitalisasi); Abu Hurairah Abdul Salam, Lc, MA (Direktur Prngembangan Filantropi ZISQU); Nur Hayyin Muhdlor, Lc, MM (Direktur Pengembangan dan Kerjasama Wakaf).
IGF adalah lembaga pengelola usaha, bisnis dan ekonomi umat Masjid Istiqlal Jakarta-Indonesia bertaraf internasional untuk mengoptimalkan potensi dana dan ekonomi umat dengan tujuan mengembangkan perdaban global yang mandiri dan inklusif dalam berbagai dimensi dengan cara berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperoleh keuntungan, manfaat dan kemasalahatan dalam mencapai keberkahan dan ridha Allah SWT.
“Setelah Masjid Istiqlal dilaunching secara fisik oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo pasca renovasi besar-besaran pada Januari 2021, Wakil Presiden Republik Infonesia bersama Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) mengenalkan New Istiqlal dengan 43 Program utama untuk menjadikan Masjid Istiqlal sebagai kiblat peradaban global,” jelas Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar dalam Rapat Reguler dan Silaturahmi dengan para direksi IGF di Ruang Meeting Utama Foyer Masjid Istiqlal.
Prof. Nasaruddin Umar yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal itu menegaskan bahwa selain sebagai masjid negara, Masjid Istoqlal sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara ini memiliki potensi ekonomi umat yang sangat besar dalam memberdayakan masyarakat. Istiqlal harus menjadi role model pengembangan ekonomi umat berbasis masjid di nusantara juga di kancah global.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama IGF, Mulyono Lodji, M.Si menyampaikan bahwa misi utama IGF adalah mengelola usaha, bisnis, ekonomi dan dana umat secara produktif, distributif dan berkelanjutan serta menjamin kemandirian dan keberlanjutan pendanaan umat di bidang keagamaan, pendidikan, teknologi, lingkungan, ekonomi, sosial, dan budaya melalui pengelolaan Dana Abadi Masjid Istiqlal secara optimal, amanah dan profesional.
“IGF memformulasikan empat strategi untuk mewujudkan visi Masjid Istiqlal sebagai kiblat peradaban yaitu memperkuat kelembagaan dan pengelolaan usaha, bisnis dan ekonomi umat di Masjid Istiqlal. Kedua, memperkuat dan mengembangkan pengelolaan dana dan ekonomi umat dari zakat, infak, sadakah, kurban dan wakaf. Ketiga, mengembangkan pengelolaan ekonomi syariah dan potensi halal lifestyle. Keempat, membangun ekosistem usaha dan bisnis Istiqlal dan ekonomi umat berbasis digital,” tambah Mulyono yang juga sebagai Ketua Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN).
Komentar