Berita Sidikkasus.co.id
Probolinggo – Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kota Probolinggo menggelar Festival Kreasi Merah Putih, Kamis (2/9), di Gedung Serbaguna Bina Budaya Taman Siswa. Acara ini digelar dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Ke-76 RI, Hari Jadi Ke-662 Kota Probolinggo dan Hari Ulang Tahun (HUT) Himpaudi Kota Probolinggo Ke-16.
Giat yang dilaksanakan di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 saat ini, tak menyurutkan kreasi dan inovasi guru dan anak-anak. Sehingga melahirkan generasi cerdas yang soleh, soleha dan membanggakan.
Bunda PAUD Kota Probolinggo Aminah Hadi Zainal Abidin, yang turut hadir dalam cara kali ini menyatakan harapannya kepada generasi penerus bangsa. “Semoga anak-anak ini menjadi anak yang soleh, soleha yang membanggakan bangsa. Khususnya bagi kota tercintanya,” katanya.
Ratusan karya hasil dari siswa – siswi PAUD se- Kota Probolinggo itu dipajang di gedung yang berlokasi di kawasan dr. Moch Saleh dan ditinjau langsung oleh Aminah Hadi Zainal Abidin.
Karya itu berupa replika pesawat, kapal, topi, tas, lampion dari bekas gelas plastik, caping, kreasi menggambar dan mewarnai anak-anak PAUD se Kota Probolinggo.
Ia menambahkan, digelarnya giat ini diharapkan juga dapat menjadi sarana edukasi dan komunikasi dalam mengenalkan nilai nasionalisme serta rasa cinta tanah air sejak dini kepada anak- anak PAUD.
“Luar biasa. Ternyata meskipun (secara usia) masih kecil, kreativitasnya cukup tinggi. Kegiatan ini tentu sangat baik bagi pengembangan mental dan karakter anak- anak ini nantinya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Aminah Hadi juga memberikan paket tambahan nutrisi berupa susu dan biskuit untuk perwakilan anak-anak yang datang dari 5 kecamatan yang tersebar di Kota Seribu Taman.
Ia pun mengucapkan selamat ulang tahun untuk Himpaudi Kota Probolinggo dan berharap ke depan anggotanya semakin kompak dan bermanfaat bagi seluruh anak bangsa. “Selamat ulang tahun Himpaudi, semoga semakin kompak dan bermanfaat bagi seluruh anak bangsa. Himpaudi cemerlang, Indonesia gemilang. Jayalah Himpaudi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo M. Maskur melalui Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikana Non Formal Heri Wijayani menyampaikan festival ini menjadi pembuktian terhadap kegiatan pembelajaran melalui daring (online) yang dinilai kurang efektif dan maksimal, atas kreativitas dan inovasi siswa PAUD.
“Adanya festival ini menjadi pembuktian bahwa kreativitas dan inovasi sekolah dalam hal ini guru, partisipasi orangtua dan pelajar PAUD tetap terjaga, meskipun metode pembelajaran hingga kini masih melalui daring,” jelasnya.
Festival Kreasi Merah Putih, lanjut Heri, merupakan kreasi dunia anak yang disajikan melalui ajang hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting atau bersejarah, namun bukan ajang perlombaan.
Bukan tanpa alasan Heri mengatakan demikian. Menurutnya, masih banyak yang menyalahartikan, festival adalah suatu kegiatan sejenis sayembara atau perlombaan.
“Festival ini adalah kreasi dunia anak mulai usia 0-6 tahun, tidak boleh atau bukan lomba, tapi festival. Karena semua anak memiliki kemampuan yang sama,” ujarnya.
Dalam dunia PAUD, katanya, tak ada istilah anak tertinggal. Aspek perkembangan anak diukur dari kemampuan masing-masing individu.
Festival ini sendiri, Heri menambahkan, merupakan kreativitas anak-anak yang luar biasa dan sekaligus wujud dari bentuk perhatian orang tua dalam keadaan Belajar Dari Rumah (BDR). Ternyata anak-anak menghasilkan karya yang patut diapresiasi, meski di dalamnya ada peran atau campurtangan orang tua yang membantu.
Karya-karya ini juga menjadi salah satu bentuk komunikasi antara lembaga, guru dan orangtua. Karena sinergitas antara tiga komponen ini yang akan membangun lembaga pendidikan menjadi lebih baik dan lebih bermutu serta kuat,” tandasnya. (Yuli)
Komentar