Berita sidikkasus.co.id
Jember, – Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama anggota Komisi VIII DPR RI melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (28/8). Dalam kunjungan tersebut, Mensos beserta rombongan menyerahkan sejumlah bantuan kepada masyarakat, salah satunya memberikan bantuan kepada anak yatim-piatu akibat orang tuanya meninggal karena Covid-19, jember pada hari Sabtu (28/08/21).
Dalam acara tersebut Mensos didampingi Bupati Jember Hendy Siswanto, Wabup KH MB Firjaun Barlaman, Kadinsos Jember Widi Prasetyo, dan juga beberapa tamu undangan.
Penyerahan secara simbolis dari program Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) dari Kementerian Sosial itu digelar di Pendopo Kecamatan Rambipuji, Sabtu (28/8/2021) pukul 14:30.
Penerima bantuan dari Jember, diantaranya 5 anak yang ditinggal mati ayah (dan ada juga ibu) kandungnya karena Covid-19. Mereka menjadi anak yatim dan piatu. Mereka adalah Adinda Rizkita Pranata, Jidan Ayesha Ihza Erino, Stefanus Oktaviano, M. Leo Permana dan Moch. Hendy Pranata.
Sebelum memberi bantuan, dengan semangat Mensos memberikan kata-kata motivasi dan nasehat kepada mereka.
“Kamu tidak boleh turun, kamu tidak boleh sok karena semua ini adalah titipan Tuhan. Sekarang mungkin orang tuamu besok mungkin ibu (dia sendiri). Kita tidak tahu kapan, jadi kita semua harus siap,” kata Mensos dengan nada memberikan semangat.
Bahkan Risma menceritakan kisah hidupnya. Ketika ia diminta oleh orangtuanya untuk sekolah S 2 Risma tidak bisa menolak. Baru semester dua orangtuanya meninggal dunia. Dengan terpaksa Risma mencari donatur yang mau membiayai kuliahnya. Dengan penuh semangat akhirnya Risma lulus dengan nilai cumlaude. Ia telah bertekad untuk menyerahkan Ijasah aslinya kepada yang memberi donasi pendidikan kepadanya. Hingga saat ini Risma tidak memegang Ijasah asli S 2-nya.
Mendengar hal itu kelima anak yang sebagian didampingi ibunya nampak lebih tegar. “Aku minta nomer kalian. Mulai sekarang kalian anak-anakku,” tegas Risma disambut tepuk tangan semua yang hadir di sana.
Di bagian lain, Pendamping anak-anak yatim korban Covid-19 itu, Yulia mengatakan, kelima anak tersebut hasil dari Layanan Dukungan Psikososial dari Kesos Provinsi Jatim.
“Mereka berasal dari Kelurahan Kaliwates, Gebang, Patrang dan Sukowono,” jelas Yulia.
Ia ditugaskan mendampingi anak yatim yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 dari Bagian Rehabilitasi Anak Kementerian Sosial Republik Indonesia.
“Ibu (Risma) minta memonitoring melalui pendamping,” jawab Yulia kepada awak media.
Ia telah mendengar juga bahwa Risma akan mengasuh ke-lima anak asal Jember itu. “Dari identifikasi awal kebutuhan misalnya pengasuhan, itu bisa dilakukan jarak jauh. Tadi ibu (Risma) sudah minta nomer telpon masing-masing,” jelas Pendamping menambahkan.
Yulia menambahkan keterangannya, masing-masing anak yang tidak sekolah mendapat bantuan uang berupa Tabungan Atensi sebesar Rp.300.000, dan belum sekolah mendapat Rp. 200.000, hingga akhir tahun. Kemudian masing-masing keluarga tahun depan akan dimasukkan ke dalam program PKH. (Herman).
Komentar