Berita Sidikkasus.co.id
SUMEDANG – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendapat gelar kehormatan sebagai Tokoh Kebudayaan Nusantara, dengan gelar Adhi Ksatria Budhaya Pratama, dari Karaton Sumedang Larang (KSL), Sabtu (21/8/2021).
Gelar tersebut diberikan Raja Karaton Sumedang Larang, Paduka Yang Mulia Sri Radya HRI Lukman Soemadisoeria. LaNyalla juga dijadikan sebagai Anggota Dewan Kehormatan Karaton Sumedang Larang.
Penyerahan gelar dilakukan secara simbolis oleh Raja KSL dengan memakaikan totopong (ikat kepala Sunda) kepada LaNyalla, dilanjutkan pengalungan medali dan pemberian piagam.
“Dalam kesempatan ini, saya juga memberikan apresiasi kepada Kerajaan Sumedang Larang yang terbukti mampu mempertahankan diri dari arus Globalisasi dan perkembangan zaman, dengan menjaga adat istiadat Sunda,” kata LaNyalla.
Menurut LaNyalla, eksistensi Sumedang Larang yang masih menjaga nilai-nilai tradisi, tercermin dalam salah satu prinsip tradisional Sunda. Ia pun mengutip peribahasa prinsip tradisional yang dimaksud.
“Najan nepi ka mupak alam dunya, adat mah teu wasa dirobah, lojor teu meunang dipotong, pandak teu meunang disambung, sajadina bae,” tuturnya.
Makna dari ungkapan yang disampaikan LaNyalla adalah: walau hingga alam dunia hancur, adat tidak kuasa diubah, panjang tak boleh dipotong, pendek pun tak boleh di sambung.
Sumedang Larang merupakan pecahan dari Kerajaan Galuh di Ciamis, Jawa Barat. Kerajaan ini memiliki pengaruh yang kuat dalam pengukuhan trah Sunda di Jawa Barat pasca keruntuhan Kerajaan Padjajaran.
“Melalui Kunjungan Kerja di Sumedang Larang ini, saya berharap DPD RI dapat membangun sinergi untuk secara bersama membangun momentum kesadaran seluruh anak bangsa, tentang peran dan sumbangsih besar Kerajaan dan Kesultanan Nusantara,” ucap LaNyalla.
Pada kesempatan tersebut, Senator Jawa Timur itu juga menyampaikan dukungannya terhadap agenda Festival Keraton Nusantara (FKN) akan diselenggarakan pada September 2021 di Sumedang. Dimana Karaton Sumedang Larang akan menjadi tuan rumah.
“Saya berharap momentum Festival tersebut dapat menjadi tonggak untuk membangun kesadaran bersama pentingnya menjaga ketahanan budaya kita sebagai bangsa. Sekaligus membangun Kebinekaan dalam bingkai Persatuan Bangsa,” ungkapnya.
Festival Keraton Nusantara sendiri merupakan sebuah pameran tahunan di Indonesia yang diikuti oleh berbagai kerajaan di seluruh Nusantara. Eksistensi Kerajaan-kerajaan di Indonesia selama ini terus dipelihara salah satunya melalui kegiatan tersebut.
Dalam pameran di FKN, akan ditampilkan pakaian adat beserta persenjataan dari berbagai perangkat kerajaan. Selain pameran, FKN 2021 juga akan disemarakkan dengan perhelatan seni dan budaya.
“Festival Keraton Nusantara menjadi ajang bagi pemimpin kerajaan atau kesultanan di seluruh Indonesia untuk saling berbagi pengalaman dalam melestarikan tradisi setempat. Selain itu, festival ini bertujuan untuk melestarikan budaya,” papar LaNyalla.
Menurut Mantan Ketua Umum PSSI itu, Festival Keraton Nusantara juga penting sebagai bagian dalam menjaga kesatuan bangsa. Dijelaskannya, kegiatan tersebut menjadi sarana untuk melestarikan adat, tradisi dan budaya yang ada di keraton-keraton seluruh nusantara.
“Semoga apa yang menjadi ikhtiar kita bersama dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya dalam rangka memajukan Daerah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.
Ketua DPD RI hadir didampingi senator lainnya, yaitu Fachrul Razi (Aceh), Bustami Zainudin (Lampung), Eni Sumarni (Jawa Barat), Habib Ali Alwi (Banten), Ahmad Nawardi (Jatim), Andi Muh Ihsan (Sulsel), Habib Abdurahman Bahasyim (Kalsel), TB Ali Ridho Azhari (Banten) dan Asep Hidayat (Jabar).
Selain itu juga ikut mendampingi LaNyalla yakni Sekjen DPD RI Rahman Hadi, Yani WS Koeswodidjoyo (Sekjen Majelis Adat Kerajaan Nusantara) dan Dr Yurisman Star (Ketua Tim Pokja Kerajaan Nusantara).(*)
KETERANGAN FOTO ;
Ketua DPD RI mendapat gelar kehormatan sebagai Tokoh Kebudayaan Nusantara, dengan gelar Adhi Ksatria Budhaya Pratama, dari Karaton Sumedang Larang (KSL), Sabtu (21/8/2021).
Komentar