Berita sidikasus.co.id
MELAWI KALBAR – Orang tua wali murid SDN 03 Nangapinoh mendukung kebijakan pemerintah propinsi memberikan keleluasaan kepada pemerintah daerah untuk melakukan pembelajaran tatap muka mulai bulan agustus 2021.(Jumat 13/08/2021)
“Saya mendukung karena sebenarnya kasihan anak-anak Mereka sudah bosan belajar di rumah saja,” ucap salah satu orang tua siswa dan kebetulan sekali gedung baru sekolah sudah selesai di bangun mohon segera di gunakan untuk proses belajar mengajar.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan pembelajaran tatap muka dilakukan mulai Januari 2021 dengan syarat yang ketat, terutama terkait dengan protokol kesehatan.
Pembelajaran dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, yang mana kondisi kelas dengan jarak antarsiswa minimal 1,5 meter, jumlah maksimal peserta didik per ruang kelas PAUD lima siswa, pendidikan dasar dan menengah, masing-masing 18 siswa, serta SLB lima siswa.
Jadwal pembelajaran juga dilakukan dengan sistem bergiliran yang ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Selain itu, peserta didik dan tenaga pendidik wajib menggunakan masker kain tiga lapis atau masker bedah, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak minimal 1,5 meter, dan tidak melakukan kontak fisik, dan menerapkan etika batuk atau bersin.
Tidak diperkenankan kegiatan-kegiatan yang berkerumun artinya kantin diperbolehkan beroperasi, kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler tidak diperbolehkan untuk dilakukan.
Selain pembelajaran tidak ada lagi kegiatan selain kegiatan belajar mengajar seperti orang tua tidak boleh menunggu siswa di sekolah, istirahat di luar kelas, pertemuan orang tua dan murid itu tidak diperbolehkan.
Husniati orang tua murid dari ayu ningsih margaret kelas 2 SDN 03 mengakui kesulitan mendampingi anaknya dalam belajar di rumah karena banyak pelajaran yang tidak ia mengerti karena melalui online.
“Pelajaran anak-anak sekarang lebih sulit dibanding saya dulu”. Banyak pelajaran yang saya tidak mengerti juga kurang memahami apalagi menggunakan hand phone makin rumit.
“Agak kesulitan kalau anak belajar di rumah, karena saya kerjanya di warung dan jadwal pulang sore sampai malam hari dan suami saya kerja di luar kota untuk itu saya punya anak TK,SD dan SMP sendiri menanganinya.
Oleh karena itu, mendukung sekolah dibuka kembali untuk kegiatan belajar mengajar secara tatap muka asalkan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.
*Jurnalis* : *Sofyan.m*
Komentar