Mahasiswa Teluk Bintuni Yang Kuliah di DI Yogyakarta, Unjuk Rasa Didepan Asrama Terkait Keterlambatan Bantuan Pendidikan 2020-2021

Berita Sidikkasus.co.id

YOGYAKARTA – Para Mahasiswa/mahasiswi yang menempuh ilmu pendidikan universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berasal dari Kabupaten Teluk Bintuni melakukan
Aksi unjuk rasa didepan Asrama Teluk Bintuni Yogyakarta Terkait Keterlambatan Pembayaran Bantuan Pendidikan kepada Mahasiswa/wi Tahun 2020-2021. Sabtu, 07/08/2021.

Melalui via WhatsApp 11:04 WIB, kepada Media Sidikasus.co.id di Jakarta.
Mendesak kabang Kesejahteraan Sosial Setda kabupaten Teluk Bintuni.
agar segera membayar Bantuan Pendidikan Anggaran 2020 yang belum terbayarkan kepada para Mahasiswa/ wi, asal kota study Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar Rp. 104.500.000 Anggaran Tahun 2020 dan juga di minta untuk Merealisasikan Anggaran Tahun 2021 sampai bulan Agustus yang belum di bayarkan kepada mahasiswa/wi.

Ketua ikatan pelajar dan mahasiswa kabupaten Teluk Bintuni Daerah Istimewa Yogyakarta, Julianus Orocomna kepada awak Media Sidikkasus co.id dan mendesak kepada kabang kesra kabupaten Teluk Bintuni
Agar dapat selesaikan bantuan sisah Tahun 2020 dan Tahun 2021 tahap pertama bagi Mahasiswa/wi semester Akhir dan juga Semester berjalan dari semester 3-6 yang belum terima 20 orang, Tugas akhir 8 orang yang belum di bayarkan bantuan pendidikan Anggaran Tahun 2020.

Ujar Julianus Orocomna dan kawan-kawan di Asrama Mahasiswi Teluk Bintuni Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) mempertanyakan terkait keterlambatan pembayaran bantuan pendidikan untuk mahasiswa /wi semester 3-6 serta mahasiswa tugas Akhir Tahun 2020 dan Tahun 2021.

Terang Julianus Orocomna, bahwa sedemikian adik-adik Mahasiswa/wi dari Semester tiga (3) hingga semester enam (6) semester 7-8 orang sehingga sebanyak 28 orang yang belum terima bantuan biaya pendidikan tahun Anggaran 2020.

Secara Rasional Kabupaten Teluk Bintuni di lihat kabupaten yang memiliki PAD tertinggi di provinsi Papua Barat dan Urutan 1 Indonesia, PAD kabupaten Teluk Bintuni sebesar Rp.3’1 T. Akan tetapi mahasiswa dan rakyatnya miskin di atas Negeri Nya sendiri (susu dan madu)

Kendati demikian bahwa Anggaran bantuan pendidikan bagi mahasiswa/wi sudah di tetapkan oleh DPRD kabupaten Teluk Bintuni yang mana lewat sidang Paripurna terhormat, bukan kebijakan Bupati atau kabang -kesra supaya jadikan Dana peribadi kesra atau pejabat lain.

Secara asas praduga bahwa kabang -kesra Setda kabupaten Teluk Bintuni berputar-putar dengan dana bantuan pendidikan tahun 2020 Sebesar Rp.104.500.000, hingga tutup buku Anggaran 2020 tidak di realisasikan kepada mahasiswa.

Pertanyaan -nya kenapa bantuan Pendidikan Anggaran tahun 2020 yang sebenarnya peruntukan untuk mahasiswa sebanyak 28 orang yang terdiri dari Semester 3-6 :20 orang dan semester 7-8 : orang
belum terbayarkan oleh kabang Kesejahteraan Sosial Setda kabupaten Teluk Bintuni, Dan nama -nama Mahasiswa/wi sebagai mana terlampir di bawah ini.

Beber ketua ikatan Julianus Orocomna dan kawan-kawan kepada Media sidikkasus.co.id. bahwa Kabang kesra Setda kabupaten Teluk Bintuni harus mempertanggung jawabkan Anggaran sisah tahun 2020 yang belum terbayarkan sebesar Rp.104.500.000 oleh Kesra.

Beber Julianus Orocomna, Apa bila lewat dari bulan Agustus TAhun 2021, maka para mahasiswa/wi kabupaten teluk Bintuni se Jawa Bali akan menduduki Kantor BPK RI, KPK RI, Ombudsman RI di Jakarta untuk mempertanyakan hak-hak Mahasiswa/wi mereka selama dua Tahun ini di kemanakan.

Tekan Mahasiswa, kalau tidak mampu sebagai pemimpin, lebih baik mundur saja dari jabatan sebagai kabang -kesra Setda kabupaten Teluk Bintuni.

Hal ini di tambahkan oleh Dominggus Orocomna Mahasiswa Tugas akhir bahwa mereka tugas akhir juga masih sisa tahun 2020 belum terbayarkan kepada mahasiswa/wi tugas Akhir

Jumlah mahasiswa tugas Akhir di kota study Daerah Istimewa Yogyakarta, sebanyak 20 0rang yang belum di bayar oleh pihak Kesra Tahu. 2020,
Dan belum lagi Tahun 2021 semua belum di bayarkan oleh pemerintahan kabupaten Teluk Bintuni melalu Kabang kesra Setda kabupaten Teluk Bintuni. ( RCF )

Publisher Redaksi Media Sidikkasus

Komentar