Relawan Pemakaman di Jember Dapat bayaran, Ketua Relawan Kokok Belok : Itu Tidak Benar

Berita  sidikkasus.co.id

Jember – Sejumlah relawan kemanusiaan Kokok Belok yang ada di Kecamatan Wuluhan sepeserpun tidak pernah mendapatkan bayaran, dan berencana akan melakukan aksi mogok. Rencana itu akan dilakukan pada esok Hari Senin 1 Agustus 2021.

Selama ini khususnya pada puncak pandemi Covid-19 gelombang II mereka bertugas memakamkan jenazah yang meninggal karena Covid-19. Rencana aksi mogok disebabkan karena kurang harmonisnya hubungan dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember.

Ketua Relawan Kokok Belok, Edi Suryanto mengatakan bahwa relawan pemakaman khususnya jenasah Covid-19 tidak pernah menerima upah sepeserpun dari BPBD Kabupaten Jember.

“Kami tidak pernah dapat bayaran tapi Kepala BPBD bilang kami mendapat bayaran. Kan itu bikin kita geregetan,” kata Edi di ujung telepon, Sabtu (31/7/2021).

Tetapi kadang kala relawan pemakaman tersebut menerima uang dari pihak keluarga almarhum. “Kadang kami terima dari keluarga korban karena senang ada yang mau memakamkan almarhum,” akunya. Pihak keluarga bilang hanya sekedar beli makan dan rokok aja, tambah Edi yang juga seorang petani itu.

Edi mengatakan akan ada rencana mogok, off dari kegiatan pemakaman jenazah Covid-19. “Lihat aja nanti, biar dimakamkan orang BPBD sendiri,” Edi memberi peringatan.

Ia menjelaskan hari-hari terakhir ini di wilayah Kecamatan Wuluhan ada pemakaman jenazah Covid-19 berkisar 4 hingga 6 jenasah.

Relawan Kokok Belok berasal dari wilayah Kecamatan Wuluhan, Ambulu dan Puger. Jumlahnya berkisar 27 orang. Sedangkan menurut data yang ada, di Kabupaten Jember ada 140-an relawan yang bermitra dengan BPBD.

Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Jember, Moh Djamil mengatakan relawan bekerja atas dasar rasa kemanusiaan yang saat ini menangani bencana non alam, Pandemi Covid-19.

“Saya tidak yakin saja kalau ada rencana seperti itu,” Djamil menanggapi dengan nada sedikit ringan.

Relawan itu panggilan kemanusiaan, nggak ada itu mogok, imbuh Djamil saat dikonfirmasi, Sabtu malam (31/7/2021).

Menurut Kepala BPBD yang namanya relawan bisa bermitra dengan siapa saja. Ia bisa bekerja sama dengan BPBD ataupun Kecamatan. Mitra dengan OPD yang ia pimpin, kalaupun ada uang itu sebagai pengganti operasional saja bukan berupa honor atau upah kerja.

Masalah tenaga relawan pemakaman yang mundur dari BPBD menjadi perhatian publik karena saat ini kasus kematian Covid-19 di Jember masih cukup tinggi berkisar 100 hingga 200 orang. Sedangkan Pemerintah menetapkan PPKM Level 3 hingga tanggal 2 Agustus 2021. (Herman).

Komentar