Berita Sidik Kasus.co.id
BANYUWANGI – Adanya dugaan penyimpangan dalam kebijakan peraturan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah yang berada di penyebrangan Lembar NTB – Ketapang Banyuwangi yang di selenggarakan oleh pemerintah setempat.
Adanya penarikan pembiyaan Rapidtes terhadap Sopir logistik yang di kenakan pembiayaan tarif yang bervariasi 150/180/200 ribu untuk 24 jam 1 hari 07.07.2021.
Ketua Aliansi Pengemudi berharap agar pemerintah Daerah NTB Lembar memberikan sebuah kebijakan untuk memberi biaya gratis atau memeberikan biaya yang tidak membebankan para sopir logistik yang mau masuk ke pelabuhan Lembar Ucap Supri yang akrab di panggil Gus Ri.
Sopir adalah ujung tombak perekonomian Negara No.2, Gus Pri memohon kepada pemerintah daerah Lembar bisa mengatasi adanya Biaya Rapidtes yang membebankan pengemudi Logistik.
Kami dari keluarga besar Gapiber gerakan aliansi Pengemudi Indonesia bersatu, yg didalam wadah tersebut gabungan dari lintas komunitas serta non komunitas, menjadi satu kesatuan untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan pengemudi yg ada di lembar terkait adanya rapittets test untuk sopir logistik yg menuju Jawa tanpa terkecuali sebesar bervariasi 150/180/200 per rapidtes antigen, berlaku 24 jam.
Dengan pemberlakuan PPKM darurat ini kami disini pengemudi sendiri merasa keberatan dan beban karena setiap pengiriman barang mulai terdampak sepi,
kami dari aliansi akan bersatu dengan Aliansi Lombok NTB yg bertujuan untuk datang ke pemerintahan NTB agar memberikan prioritas khusus agar tidak gejolak untuk melakukan aksi mogok massal di semua pelabuhan, bilamana aspirasi kita tidak di dengar,” cetus Darmawan.
Edi/Indah
Komentar