Berita.sidikkasus.co.id.
Baturaja – 15/06/2021.Petani,padi, dan jagung, di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. mengeluhkan harga pupuk bersubsidi jenis urea dan Sp,36 di tingkat agen pengecer melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan.
“berdasarkan hasil investigasi tim media sidikkasus di lapangan hampir semua petani di kabupaten oku
mengeluhkan kenaikan harga pupuk
yang mulai di rasakan semenjak tahun 2020 kemaren.
Berdasarkan harga eceran tertinggi(HET) yang di tetap kan oleh pemerintah,urea per,kg/ RP.2250. per,zak/ botol.Rp.112500 dan harga, Sp,36per,kg/RP.2400.per, zak/Botol,RP.120000.
“Untuk dua jenis pupuk ini sebelumnya pemerintah mematok harga hanya seharga Rp232,500 per,dua sak sesuai harga HET. Namun, sejak Oktober lalu agen pengecer/ kios pupuk, mematok harga kepada petani jenis urea seharga Rp. 160000 persak.sedangkan jenis pupuk Sp,36. dihargai.Rp.200,000 persak. Artinya untuk dua jenis pupuk,baik urea maupun Sp,36.seharga Rp.360000.per dua sak. berarti selisih harga sebesar Rp.127,500 atau kerugian yang di alami pihak petani.
“Menurut masyarakat kenaikkan harga ini memberatkan petani, karena terpaksa mengeluarkan modal tinggi,guna membeli pupuk untuk tanaman padi, jagung, dan kopi.
“masyarakat oku berharap, pemerintah daerah setempat melalui dinas terkait melakukan upaya untuk menekan harga jual pupuk bersubsidi di pasaran agar tidak merugikan.
“Namun sangat di sayangkan” ketika salah satu tim media dan lsm, ingin mengadakan komfirmasi langsung dengan kepala dinas pertanian, sangat di sayangkan sepertinya kepala dinas pertanian kabupaten oku( saudara joni saihu) sengaja menghidari tim media dan lsm dan cepat -cepat pergi!!!! dari kantor. sehingga konfirmasi secara akurat gagal total.
“Melihat hal ini tim media sidikkasus tidak mudah menyerah demi terciptanya berita akurat dan berimbang,,tim media sidikkasus berhasil melakukan komfirmasi dengan ketua lembaga LesPeR(saudara MT.HENDRIK).
“beliau menuturkan ,,,,tim kami telah melakukan konfirmasi dengan beberapa kios -kios pupuk di seputaran kecamatan pengandonan,ulu ugan,dan kecamatan kecamatan lainya.di kabupaten oku ,,,,Sumatera selatan,
” rata -rata melonjaknya harga pupuk bersubsidi tersebut di sebabkan seluruh pembiayaan yang berupa ongkos mobil, pengankut pupuk, dan ongkos bongkar muat, termasuk D.O kendaraan dari gudang distributor untuk sampai ke kios- kios pengecer yang ada di kecamatan pengandoanan, ulu ugan, dan kecamatan -kecamatan lainnya.di bebankan kepada pemilik kios,
” sebab itu untuk mengembalikan seluruh pembiayaan tersebut terpaksa harga pupuk bersubsidi kami jual melebihi harga het, ujar salah satu pengecer pupuk bersubsidi yang telah di atur oleh pemerintah.
“dalam kesempatan ini pula beliau selaku lembaga lesper saudara (MT,Hendrik)menambahkan,, apabila tim media sidikkasus ingin berita yang lebih lanjut lagi ,,, tunggu hasil laporan kami tetang maraknya mavia pupuk di kabupaten oku ini.kepihak yang berwenang (ujarnya)
(Red./Yudi kuadrat)
Komentar