Proyek Penunjang Jalan Diduga Kuat Abaikan UU KIP dan Dikerjakan ‘Asal Asalan’

Berita Sidikkasus.co.id

LUMAJANG – Proyek penunjang jalan yang berada di Jalan Provinsi, tepatnya di Dusun Wunut Basin, Desa Wonokerto, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang Jawa timur (Jatim), yang sebelumnya sidikkasus.co.id telah mempublikasikan terkait dengan dugaan bahwa proyek tersebut telah mengabaikan UU KIP (Keterbukaan Informasi Publik), ternyata hingga saat ini juga belum memasang plang papan nama, sebagai informasi. Selain itu, juga diduga dikerjakan asal asalan.

Dugaan tersebut Kini semakin kuat. Pasalnya, hingga pengerjaan nya mencapai sekira 70%, papan nama atau nambor juga belum dipampang.

Selain papan nama, proyek tersebut dalam pengerjaannya juga diduga dikerjakan asal asalan.

Tokoh masyarakat desa Wonokerto, yang identitasnya tidak mau di onlinekan, dengan alasan demi keselamatan, sangat menyayangkan adanya pengerjaan proyek yang selain tidak memampang papan nama, dalam pengerjaan nya juga di kerjakan asal asalan tersebut.

Kata dia, seharusnya sebuah proyek harus memasang plang papan nama sebagai informasi, dan pengerjaanya harus memakai mesin molen, agar hasilnya bisa maksimal.

“Seharusnya pakai mesin molen itu, kalau manual tidak akan maksimal”, jelasnya.

Kata ia, seharusnya itu digarap dengan standard proyek, agar tidak cepat ambrol.

“Itu kan sudah ada penunjang jalan nya dulu, tapi gak bertahan lama, akhirnya di bangun lagi, itu namanya buang buang biaya”, katanya.

Sementara itu, pengawas proyek, Eko Wahyudi, di berita sebelumnya telah menyampaikan, kalau papan namanya akan segera di bikinkan.

“Nanti saya bikinkan”, katanya.

Namun saat dikonfirmasi ulang, melalui sambungan satelitnya, pada Jum’at siang (28/05/2021) pukul 10.04, terkait pemasangan papan nama dan masalah pengerjaan yang diduga asal asalan tersebut, handphone nya tidak tersambung, alias (tidak aktif).

Diwaktu yang sama, Atim selaku pengawas jalan provinsi, berulang kali dihubungi melalui sambungan satelitnya, pada Jum’at siang (28/05/2021), hanya terdengar nada bahwa telepon sudah tersambung.

Pantauan sidikkasus.co.id di lokasi proyek, bahwa proyek penunjang jalan tersebut baru mencapai sekira 70%. Namun di lokasi tidak ada pekerjanya. Selain itu, papan nama pun juga tidak terlihat di Pampang. (Ria)

Reporter: Biro Lumajang

Komentar