JOMBANG, (JKN) – Ribuan masyarakat Jawa Timur tumpah ruah di Alun-Alun Jombang, Minggu (1/4/2018) pagi. Panas terik tak menyurutkan niat mereka memadati lapangan guna mengikuti kampanye akbar calon gubernur dan wakil gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
Ivent itu kian semarak karena dihadiri sejumlah tokoh nasional, di antaranya Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Airlangga Hartarto, Romahurmuziy, hingga Rhoma Irama.
“Mas Agus, Mas Agus,” pekik ibu-ibu saat melihat AHY memasuki lokasi kampanye menggunakan kereta kencana.
Sebelum menghadiri kampanye, komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat itu, mengikuti pawai budaya bersama kedua kandidat pilkada.
“Apa kabar Jombang? Apa kabar jawa Timur? Mari kita satukan hati, satukan pikiran, untuk nanti datang ke TPS mencoblos nomor satu,” kata AHY dalam orasi yang disambut sorak-sorai peserta kampanye.
Selain kehadiran AHY, penampilan Bang Haji Rhoma juga menyedot perhatian ribuan warga yang hadir di kampanye akbar Khofifah-Emil. Mereka ikut berdendang kala Rhoma dan Soneta membuka acara dengan menyanyikan lagu ‘Sholawat Badar’ dan ‘Bersatulah’.
Memang acara tersebut juga ikut diramaikan oleh kehadiran Fans of Rhoma Irama (Forsa) dari hampir seluruh penjuru Jatim. Bahkan, sejak Sabtu (31/3/2018) sore sejumlah rombongan sudah menuju lokasi.
Mereka berasal dari Sumenep (Madura), Banyuwangi, Probolinggo, Pasuruan, bahkan Surabaya. Forsa Jawa Timur ini memang sudah bertekad memenangkan pasangan nomor urut 1, Khofifah-Emil, dalam Pilkada 2018.
“Forsa Jawa Timur siap menyukseskan, berjuang keras memenangkan Khofifah-Emil,” kata Ketua DPW Forsa Jawa Timur, Yusuf Maulana, dalam acara Kebulatan Tekad dan Dukungan Forsa kepada Khofifah-Emil di Hotel Novotel, Surabaya, beberapa waktu lalu.
Kampanye akbar Khofifah-Emil tersebut dihadiri pimpinan dan kader semua partai pendukung, yakni Demokrat, Golkar, PPP, Hanura, Nasdem dan PKPI. Selain itu juga hadir sejumlah ulama seperti KH Sholahudin Wahid, KH Masduki dan Habib Muhammad Bangil. (Lena/JKN)
Komentar