Berita sidikkasus.co.id
Probolinggo—Rapat koordinasi penanganan konflik sosial bersama Forkopimda Kota Probolinggo kembali digelar, Senin (29/3) di Ruang Command Center Kantor Wali Kota Probolinggo.
Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin memimpin rapat koordinasi bulanan tersebut didampingi oleh Sekda Kota Probolinggo drg Ninik Ira Wibawati. Hadir dari jajaran Forkopimda Kota Probolinggo antara lain Kajari Kota Probolinggo Hartono, Wakapolres Probolinggo Kota Kompol Muhamad Khoiril, perwakilan Kodim 0820 Probolinggo Mayor Inf Puguh Jatmiko, dan perwakilan Pengadilan Negeri Probolinggo Mohammad Heru Gunawan. Juga turut hadir secara virtual yakni para asisten, staf ahli dan kepala perangkat daerah di lingkungan Kota Probolinggo.
Dalam sambutannya, Wali Kota Habib Hadi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Probolinggo atas stabilitas dan keamanan sosial yang tetap terjaga di tengah pandemi Covid-19 dan pembatasan kegiatan masyarakat. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro yang selama ini diterapkan pemerintah pusat memberikan dampak yang signifikan terhadap menurunnya angka penyebaran Covid-19 di Kota Probolinggo.
Per hari Minggu (28/3), 4 orang pasien masih dalam perawatan. “Yang terkonfirmasi positif ada 4 orang, yang 2 dirawat di RSUD, yang 2 di Rusunawa,” ujar Habib Hadi.
Untuk mencegah melonjaknya kembali pasien Covid-19, wali kota berharap kepada satgas penanganan Covid-19 untuk mengambil langkah teknis agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan demi mempertahankan tren positif.
Terkait program vaksinasi Covid-19 yang sedang berjalan di Kota Probolinggo, wali kota berpesan khususnya bagi lansia agar jujur dalam menyampaikan riwayat penyakit yang sedang diderita, karena terkait dengan kesehatan dan kepercayaan publik terhadap vaksin. “Karena kalau sudah ada komorbid pasti ada efek, ini akan menjadi problem yang perlu kita waspadai bersama, karena kalau sampai itu terjadi, vaksinasi ini akan mundur, masyarakat akan takut,“ tegas wali kota.
Cabai rawit dan harga sembako juga tidak lepas dari pantauan Wali Kota Probolinggo, khususnya menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1442 H. Untuk itu, Habib Hadi berpesan kepada perangkat daerah terkait agar selalu memantau stabilitas harga dan kualitas sembako di pasaran. “Saya mengharapkan perangkat daerah terkait untuk melakukan langkah-langkah konkrit agar harga sembako dan kebutuhan lain tetap stabil sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” pesan wali kota.
Untuk meminimalisir korban jiwa dan materi karena bencana banjir, Wali Kota Habib Hadi mengingatkan kepada seluruh pimpinan perangkat daerah untuk tetap waspada. Berdasarkan perkiraan cuaca dari BMKG Stasiun Meteorologi Juanda, curah hujan di Kota Probolinggo masih cukup tinggi. Khusus untuk wilayah Wonoasih yakni Kelurahan Kedunggaleng, wali kota berpesan agar warga masyarakat lebih waspada karena beberapa infrastruktur pengairan rawan terjadi longsor.
Diinformasikan untuk supaya di area sana lebih waspada apabila terjadinya banjir, kalau kemarin mereka tenang karena tanggulnya alhamdulilah kuat tapi tidak taunya dibawahnya ngerong,” terang Wali Kota Habib Hadi.
Menyinggung kejadian bom bunuh diri yang terjadi di Makassar, Minggu (28/3), wali kota menekankan bahwa tindakan terorisme dan aksi bom bunuh diri itu tidak memiliki landasan dan dasar apapun dengan agama-agama di Indonesia. “Perilaku seperti itu hanya sia-sia dan mereka tidak dibenarkan oleh agama apapun,” pungkas orang nomor satu di Kota Probolinggo itu.
Kepala Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo Hartono mengimbau masyarakat untuk melakukan proses identifikasi terhadap orang asing atau tamu yang datang agar tidak terulang kembali kejadian seperti di Makassar. “Pak RT, Pak RW, Pak Lurah, terkait tamu-tamu yang datang ataupun mereka yang mengontrak rumah perlu diidentifikasi kejelasan dari yang bersangkutan,” terang Kejari yang baru dilantik awal bulan Maret ini.
Mewakili Kapolres Probolinggo Kota, Wakapolresta Kompol Muhamad Khoiril berpesan kepada pimpinan perangkat daerah di lingkungan Kota Probolinggo untuk tetap konsisten mengajak dan menyosialisasikan protokol kesehatan Covid-19 khususnya kepada ulama sebagai tokoh masyarakat.
Penanganan ini tidak bisa diserahkan pada satu instansi saja baik Pemkot, TNI, Polri, Kejaksaan semuanya harus ikut andil, dan tidak kalah pentingnya adalah ulama. Ulama inilah yang juga sangat berperan aktif dalam menyampaikan binaan dan imbauan kepada masyarakat,” terang Wakapolres yang baru mutasi dari Polrestabes Surabaya itu.
Menutup forum koordinasi penanganan konflik sosial bersama Forkopimda Kota Probolinggo, Perwira Penghubung Kodim 0820 Probolinggo, Mayor Inf Puguh Jatmiko menyampaikan pentingnya sikap kewaspadaan dalam menghadapi permasalahan sosial di masyarakat. ”Tetap selalu waspada, dengan kewaspadaan ini kita akan siap menghadapi apapun atau gangguan-gangguan dari luar maupun dari dalam,” terang Puguh. (yuli)
Komentar