Hai sahabatku,
Bagaimana keadaanmu saat ini?
Sudah lama sekali ya kita tidak bertegur sapa seperti dulu.
Masih ingat nggak, dulu kita awalnya tidak saling mengenal. Namun, sebuah pertemuan di dunia maya mempertemukan kita dalam sebuah persahabatan dan impian. Dulu kita canggung untuk saling menyapa. Namun, seiring dengan berjalannya waktu canda dan tawa mulai mewarnai hari-hari kita. Dan kita pun semakin dekat tanpa sekat. Sejak saat itu kita mengikrarkan janji.
Masih ingat nggak kalau dulu aku, kamu dan beberapa sahabat yang lainnya melewati banyak hal bersama-sama untuk menggapai impian di masa depan kita. Dulu setiap ada yang terluka, maka yang lain pun menghiburnya. Setiap kali ada yang kesulitan, yang lain selalu membantu.
Walau kita tak punya hubungan sedarah, tapi persahabatan ini sangat dekat seperti saudara kandung. Berbagai perbedaan yang ada diantara kita tak membuat kita merasa lebih baik dari yang lainnya. Walupun pertengkaran-pertengkaran kecil terjadi. Namun,itu menjadi bumbu-bumbu persahabatan yang membuat kita belajar untuk saling memahami satu sama lain. Walau kadang kita sempat menjaga jarak, tapi kita selalu kembali lagi untuk mempererat persahabatan ini.
Namun, kini sungguh keadaan sudah sangat berbeda. Aku tidak mengerti apa yang terjadi padamu sehingga kamu menjauhiku dan sahabat-sahabat yang lainnya. Kamu pergi seolah tak pernah mengenal kami. Apa karena kamu terluka lalu kamu menghindar dari kami semua? Ataukah karena kamu menemukan sahabat lain yang kamu anggap lebih mengasyikkan dari kami sehingga kamu memilih pergi?
Kumohon janganlah kamu diam seribu bahasa. Sikapmu membuat kami termenung penuh tanda tanya. Jika memang kamu terluka maka katakan saja. Jika memang kamu bosan maka katakan saja. Apapun itu alasanmu katakan saja. Yang penting jangan diam membisu seperti ini. Karena diammu membuat kami menduga-duga dengan berbagai prasangka. Sungguh sebuah keadaan yang amat sangat menyiksa.
Jika kamu marah padaku, luapkanlah semua. Aku akan mendengarkan mu dengan sabar bila itu bisa membuatmu lega dan kembali kepada kami. Walau kamu seolah tak peduli lagi dengan kami. Kami tetap menganggapmu sebagai sahabat seperti dulu. Kamu tetaplah bagian dari keluarga ini. Kami selalu setia menantimu kembali kesini. Dan kami tak akan lelah dalam memohon kepada Tuhan agar Tuhan melunakkan hatimu supaya kamu kembali menyambung tali silaturahmi dengan kami di sini.
Dari,
Sahabatmu yang menunggu..
(Angkasa)
Komentar