Wartawan Probolinggo Disuntik Vaksin Covid-19 Di Puskesmas Pajarakan

Berita Sidikkasus.co.id

PROBOLINGGO – Puluhan wartawan dari media cetak, elektronik dan online yang biasa bertugas melakukan peliputan di wilayah Kabupaten Probolinggo disuntik vaksin Covid-19 di Puskesmas Pajarakan, Kamis (4/3/2021).

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi wartawan Probolinggo ini terselenggara berkat kerja sama antara Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo.

Vaksinasi Covid-19 bagi wartawan ini dilakukan mulai pukul 08.30 hingga 11.00 WIB. Mereka divaksin bersamaan dengan petugas pelayanan publik yang ada di wilayah Kecamatan Pajarakan.

Sama seperti sebelumnya, para wartawan ini pertama-tama melakukan registrasi di meja 1 dengan menunjukkan kartu identitas diri berupa KTP.

Selanjutnya mereka menjalani sejumlah skrining di meja 2 mulai dari pengecekan suhu tubuh, pengukuran tensi darah serta pemeriksaan anamnesa.

Setelah lolos tahapan skrining, merekapun langsung menuju meja 3 untuk proses suntik vaksin Covid-19. Kemudian mereka menuju meja 4 untuk observasi atau pemantauan dan pencatatan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Setelah menunggu selama 30 menit merekapun mendapatkan Kartu Vaksinasi Covid-19 sebagai bukti kalau sudah divaksin.

Dari data yang sudah masuk, terdapat 27 orang wartawan yang terdaftar untuk dilakukan vaksinasi di Puskesmas Pajarakan. Sementara yang berhasil divaksin sebanyak 23 orang dan 4 orang tidak hadir dengan keterangan sudah melaksanakan vaksin di Kota Probolinggo.

Sementara total petugas pelayanan publik yang divaksin di hari yang sama di Puskesmas Pajarakan mencapai 76 orang. Dimana 3 orang diantaranya berasal dari Diskominfo Kabupaten Probolinggo.

Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian mengatakan bahwa pelaksana vaksinasi bagi jurnalis Probolinggo ini terlaksana berkat kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.

“Kita mengucapkan terima kasih semua bisa bersinergi. Ini sangat penting sekali karena wartawan adalah garda terdepan didalam pemberian informasi yang baik dan benar. Jadi wartawan harus terlindungi dan ini merupakan salah satu kunci keberhasilan kita bagaimana menekan Covid-19,” katanya.

Yulius menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua wartawan yang telah melakukan vaksin dengan harapan bisa menjadi influencer bagi masyarakat, bagaimana mengajak masyarakat untuk bisa ikut vaksin. Karena itu salah satu hal yang penting di samping testing dan tracking.

“Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh teman-teman wartawan nanti bisa menginspirasi masyarakat kita yang lain untuk turut serta ikut vaksin, sehingga kita bisa menekan angka Covid-19. Selain itu, kesehatannya bisa pulih dan bisa segera untuk membangkitkan ekonomi,” tegasnya.

Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Mujoko mengungkapkan menyampaikan vaksinasi tahap 2 ini kalau target yang sudah dipatok di dashboard sebanyak 127.924 sasaran, tetapi di Kabupaten Probolinggo saat ini masih menyesuaikan dengan vaksin yang diterima.

“Untuk tahap 2 ini vaksin yang diterima sebanyak 1810 vial atau 18.100 dosis. Sehingga kalau itu dipakai untuk 2 kali dosis untuk setiap orang maka bisa dipakai oleh 9.050 sasaran yang bisa tervaksin. Sasaran ini posisi hari ini itu kita sudah memvaksin sebanyak 6.358 orang untuk petugas pelayanan publik,” ungkapnya.

Menurut Mujoko, kalau menghitung dari apa yang digariskan oleh Kementerian Kesehatan untuk terjadinya herd imunity 70% dari total populasi. Jika menghitung dengan data penduduk Kabupaten Probolinggo yang ada selain anak-anak usia 18 tahun ke bawah itu sudah ada 821.000 sasaran. Target dari dari Kementerian Kesehatan sasaran tersebut 300 hari harus selesai.

“Ini yang sama-sama harus ekstra cepat. Teman-teman pers juga harus menyampaikan kepada masyarakat agar dapat mengambil kesempatan dengan baik. Vaksinnya kita di Dinas Kesehatan dan jajaran Pemkab Probolinggo untuk segera berkomunikasi dengan Provinsi Jawa Timur untuk selalu mendapatakan pemenuhan vaksin,” jelasnya.

Lebih lanjut Mujoko menerangkan petugas pelayanan publik itu macam-macam rumpunnya mulai dari TNI, Polri, ASN, pendidik, pedagang yang berhubungan dengan publik sampai dengan tukang ojek termasuk pers.

“Kapan ada vaksin, karena ini vaksin sangat terbatas. Kita himbau dan kita sampaikan, kita bagi rumpun-rumpun yang mendapatkan vaksinasi hadir ke faskes yang sudah kita tentukan masing-masing. Dengan tujuan supaya pelayanan berjalan dengan cepat,” tegasnya.

Mujoko menambahkan nanti faskes itu yang akan berkoordinasi dengan organisasi ataupun rumpun-rumpun terdaftar vaksin tersebut. Karena semua harus sama-sama proaktif. Kalau tidak aktif, maka tidak akan tahu dapat berapa per harinya. Jangan-jangan datang semua, tetapi sampai di faskes vaksinnya terbatas atau habis. Jadi ada saling koordinasi antara organisasi atau rumpun sasaran dengan faskes.

“Harapannya dengan adanya vaksinasi yang masal serentak ini, betul-betul prevalensi dari Covid-19 bisa terkendali. Karena harapan kita kalau serentak ini bisa dilaksanakan proses dan imunity juga akan jauh lebih baik. Kalau serentak dilaksanakan, Insya Allah sebagaimana vaksinasi yang sudah rutin dilakukan kekebalan di masyarakat akan tumbuh dengan baik,” pungkasnya. (Yulio)

Komentar