Wabup Timbul Klarifikasi Beredarnya Postingan Pemblokiran Penerima BPNT

Berita Sidikkasus.co.id

Probolinggo – Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko melakukan kunjungan terhadap pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang digunakan untuk mencairkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atas nama Sono (53), warga Dusun Manggisan RT 10 RW 03 Desa Sumberduren Kecamatan Krucil, Rabu (17/2/2021).

Kunjungan ini dilakukan untuk melakukan klarifikasi terhadap beredarnya postingan di media sosial (medsos) yang menyebutkan adanya pemblokiran KKS yang biasanya digunakan oleh Sono untuk mencairkan BPNT.

Turut mendampingi dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Sosial Achmad Arif, Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Yulius Christian, Camat Krucil Febrya Ilham Hidayat, Kepala Desa Sumberduren Saniman beserta perangkat desa dan TKSK setempat. Serta pengunggah postingan Suyit yang merupakan warga desa setempat.

Dari hasil klarifikasi tersebut didapatkan bahwa Sono masih menerima BPNT dan tidak ada pemblokiran KKS yang dimilikinya. Hanya saja saat akan mengecek dan ingin mencairkan, hak yang harusnya diterima masih belum masuk ke rekeningnya.
Wabup Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko menyampaikan bahwa kedatangannya ke Desa Sumberduren Kecamatan Krucil untuk merespon dan klarifikasi tentang adanya berita salah satu warga yang dalam postingan di media sosial sudah tidak menerima bantuan sosial.

“Sehingga kami diperintah oleh Ibu Bupati untuk cek langsung ke lokasi. Ternyata setelah di cek oleh TKSK dan sebagainya ternyata bantuan tersebut masih berlangsung ada dan diterima secara rutin. Selama datanya masih ada maka tetap akan menerima bantuan,” katanya.
Oleh karena itu Wabup Timbul meminta kepada segenap masyarakat agar tidak mudah membuat postingan di medsos sebelum melakukan klarifikasi terlebih dahulu.

Jadikan ini sebagai pelajaran agar jangan sampai terulang lagi di masa-masa yang akan datang. Sebelum memposting, klarifikasi terlebih dahulu kebenarannya,” pintanya.
Suyit, warga setempat yamg mengunggah postingan tersebut mengaku bahwa postingan itu berawal saat Sono mau mengambil beras dan saat mengecek rekening ternyata bantuannya belum masuk. Kemudian Sono mengaku jika kartunya diblokir. Oleh karena itu diapun langsung memposting kata-kata yang disampaikan oleh Sono.
“Saya mohon maaf kepada semua atas postingan yang saya lakukan. Ternyata beras yang harus diterima oleh Pak Sono tersebut masih aktif. Saat memposting saya belum klarifikasi ke desa tetapi langsung diposting. Apalagi waktu itu Pak Sono bilang kartunya mau dirusak,” ujarnya.

Sementara Kepala Desa Sumberduren Saniman menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil Bupati Probolinggo yang telah datang ke desanya untuk melakukan klarifikasi secara langsung kepada yang bersangkutan.
“Selama ini saya selalu menghimbau kepada masyarakat agar jangan seenaknya memposting di media sosial sebelum klarifikasi ke pihak desa. Seandainya jika desa dan RT tidak terima bisa masuk ke UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik). Alhamdulillah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan yang memposting sudah minta maaf,” ungkapnya.
Ke depan Saniman meminta kepada warganya jangan sedikit-sedikit posting di media sosial sebelum melakukan klarifikasi. Harus koordinasi dulu ke desa supaya ada titik terang dan bisa diselesaikan. “Seperti sekarang Pak Sono kartunya masih aktif tapi kok dibilang diblokir. Kalau terblokir itu memang biasa, tapi kalau diblokir ini ada unsur kesengajaan. Kalau ada apa-apa sekecil apapun harus koordinasi dengan desa mulai tingkat RT,” tegasnya. .

Sedangkan Sono mengaku sudah menerima bantuan sosial dari pemerintah tersebut mulai tahun 2018. Selama ini bantuan yang sudah menjadi haknya selalu cair. Hanya saja pada bulan ini ada keterlambatan dari bulan-bulan sebelumnya. “Biasanya saya mendapatkan beras, minyak goreng, telur dan ikan laut,” katanya. (Yulio)

Komentar