Ketum PPWI Nasional Mendesak Agar Pihak Aparat Penegak Hukum Mengusut & Memproses Oknum Kontraktor Terkait Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Wartawan di Banyuwangi

Berita Sidikkasus.co.id

JAKARTA – Santernya pemberitaan yang ditayangkan oleh beberapa media online terkait Salah Seorang wartawan dari media Tipikor Indonesia ( MTI ) bernama Slamet Santoso di Banyuwangi, yang mengalami dugaan penganiayaan dan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum Kontraktor berinisial ” F ” beberapa waktu yang lalu, menjadi perhatian serius Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia Nasional (PPWI). Wilson lalengke. S.Pd M.Sc, MA. Pada saat dihubungi Ketua PPWI Cabang Banyuwangi untuk dimintai tanggapan nya. Sabtu, 30/01/2021.

Yang mana dalam pemberitaan tersebut Wartawan Media Tipikor Indonesia, Slamet Santoso atau yang akrab disapa Mbah Geger pada saat sedang melakukan tugas kewartawanannya untuk konfirmasi atau Investigasi peliputan sebuah proyek irigasi  di Banyuwangi.

Sebagai mana yang di terangkan oleh beberapa sumber yang menyaksikan peristiwa tersebut menjelaskan kepada awak media Awal kejadiannya. Entah apa sebabnya, beberapa lama kemudian disaat Slamet Santoso lagi di warung kopi bersama rekan wartawan dan aktifis di kisaran Ramayana Mall di Jl. Adi Sucipto pada Senin, 25/01/2021. Tiba -tiba ada sebuah mobil berhenti di depan warung kopi tersebut, kemudian pengemudinya turun sambil berteriak memanggil nama korban ( Slamet Santoso ). Kata saksi yang melihat di tempat itu. Setelah pengendara mobil mendekati korban, seketika itu pula, pelaku langsung menendang tangan korban.

Bahkan rekan wartawan maupun aktifis yang berada di tempat kejadian perkara sempat melerai dengan menyuruh pengendara mobil yang tidak lain adalah kontraktor berinisial ” F. “yang mengerjakan proyek irigasi di Desa Sukonatar Kec. Srono Kabupaten Banyuwangi. Yang di Investigasi Slamet Santoso. Sehingga akibat perbuatan Oknum Kontraktor tersebut membuat cedera tangan si korban. Bahkan korban sempat di dampingi ke salah satu Rumah sakit di Banyuwangi, untuk melakukan pemeriksaan fisik, sekaligus pengobatan.

Berdasarkan keterangan rekam medis yang diterima dari pihak rumah sakit, di terangkan adanya nyeri dan krepitasi (suara gesekan pada tulang). Hanya belum dapat di pastikan adanya retak pada tulang bahu akibat tendangan si pelaku yang bisa di katakan sangat keras. Karena untuk itu akan dilakukan pemeriksaan kembali.

Atas peristiwa yang terjadi menimpa wartawan MTI,  Maka Ketua Umum PPWI Nasional Wilson lalengke. S.Pd, M.Sc,,MA. memberi tanggapan serius yang berbunyi sebagai-berikut:

1. PPWI Nasional sangat menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak kontraktor terhadap wartawan.

2. Tindakan kekerasan itu mengindikasikan adanya ketidakberesan terkait proyek yang sedang dikerjakan oleh kontraktor itu, termasuk dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. PPWI mendesak agar pihak aparat penegak hukum mengusut dan memproses kontraktor itu, baik terkait tindak pidana kekerasan terhadap warga (wartawan) maupun dugaan KKN dalam proyek itu.

4. Saran untuk semua wartawan yang mengalami tindak kekerasan oleh kontraktor, juga wartawan dimanapun berada, agar selalu waspada dan hati-hati dalam melakukan tugas peliputan. Jika obyek liputan dipandang beresiko tinggi, agar jangan lakukan liputan seorang diri, ajak rekan lainnya dan koordinasi dengan pihak lain, termasuk aparat setempat.

5. Kepada PPWI Banyuwangi dan rekan media lainnya di sana agar mengawal kasus ini sampai tuntas.

Demikian, terimakasih.

 

Pewarta : Teddy

Komentar