Berita Sidik Kasus.co.id
OKI – Sudah hampir satu bulan, permukaan air di sungai Jejawi Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dipenuhi oleh tumbuhan eceng gondok. Pantauan Sidikkasus.co.id di Desa Karang Agung, Jejawi, tumbuhan gulma itu terlihat subur dan menyebar menutupi permukaan air.
Romli, 57 tahun, warga setempat, mengaku telah melihat eceng gondok menutupi sungai Jejawi sejak satu bulan terakhir. Menurut dia, pertumbuhan eceng gondok ini sangat menganggu transportasi air.
“Perahu ketek yang biasa digunakan warga menjadi sulit melaju karena terhalangi oleh banyaknya eceng gondok di sungai Jejawi,” ujar Romli saat dikonfirmasi Sidikkasus.co.id di Jejawi, Senin 18 Januari 2021 siang.
Romli mengatakan menyaksikan tumbuhan dengan nama Latin Eichornia crassipes. Itu menyulitkan laju perahu milik warga. “Meski mengapung di air, jumlahnya cukup banyak. Tukang perahu ketek sibuk untuk membersihkan tumpukan eceng gondok itu karena menempel di kipas perahu. Sehingga laju perahu ketek milik warga menjadi terhambat,” ungkap Romli.
Pesatnya tumbuhan eceng gondok juga berdampak pada populasi Ikan di Sungai Jejawi. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Forum Keadilan Rakyat Indonesia, Ansori AK, mengatakan jika eceng gondok sampai dibiarkan menutupi permukaan sungai, bisa berbahaya bagi ikan.
“Pada malam hari, eceng gondok melakukan respirasi dengan menghirup oksigen. Hal ini mengakibatkan kadar oksigen dalam air menurun drastis. Jika mencapai dibawah 2 miligram per liter, dipastikan ikan-ikan di sungai itu mati,” ujar Ansori AK saat dihubungi Sidikkasus.co.id via telepon.
Ansori AK mengatakan pesatnya pertumbuhan eceng gondok di Sungai Jejawi menandakan banyaknya bahan tercemar yang terdapat di air sungai terpanjang di Kecamatan Jejawi itu, seperti pupuk kimia, detergen, dan limbah CPO.
“Eceng gondok adalah indikator pencemaran karena tumbuhan itu dikenal doyan menyerap logam berat, residu pestisida, dan lain-lain,” jelasnya.
Selain sebagai indikator pencemaran lingkungan tumbuhan ini juga berfungsi sebagai penjernih sungai. Saat ini, Sungai Jejawi di Kabupaten Ogan Komering Ilir sudah berwarna kuning akibat tercemar. Menurut Ansori AK, hal itulah yang menjadi permulaan menumpuknya eceng gondok di Sungai Jejawi.
Kondisi ini diperparah dengan datangnya musim hujan. Ansori AK mengatakan saat musim hujan volume air Sungai Jejawi bertambah. “Racun yang mengendap di dasar sungai naik akibat pengedukan arus air. Selain terpapar endapan limbah, ikan-ikan juga rebutan oksigen yang menipis. Itulah yang menjelaskan gejala ikan mengalami keracunan secara mendadak di Sungai Jejawi beberapa waktu lalu,” tegasnya.
Ansori AK telah melakukan penelitian biotik di Sungai Jejawi pada tahun 2020 lalu. Hasilnya, 50 persen jenis ikan di sungai Jejawi didapati telah punah. “Ikan-ikan itu musnah karena shock loading, pembuangan limbah industri dalam jumlah besar,” tuturnya.
Berdasarkan catatan Ansori AK, terdapat sebuah perusahaan pengelolaan kelapa sawit di Kecamatan Jejawi. Perusahaan itu diduga telah melanggar undang-undang lingkungan hidup karena melakukan pencemaran terhadap lingkungan. Namun sampai saat ini perusahaan itu sama sekali belum ditindak tegas oleh petugas dari dinas terkait,” kata Ansori AK.
ADENI ANDRIADI
Komentar