DPP LPPI ; siapapun putra terbaik bangsa tanpa melihat latar belakang suku dan agama memiliki Kesempatan yang sama untuk menduduki posisi sebagai Kapolri

Berita sidikkasus.co.id

JAKARTA – Salah satu petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut aneh bila Kapolri pengganti Jenderal Idham Aziz nantinya dijabat oleh seseorang yang bukan beragama Islam atau nonmuslim pernyataan itu banyak di tolak oleh kalangan salah satu nya Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Pemuda Pemerhati Indonesia

” kami sangat menyanyangkan Pernyataan yang di sampaikan persoalan Jabatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) harus beragama Islam kami menganggap pernyataan itu kurang tepat dan di anggap tidak layak di sampaikan di hadapan publik”

” syarat utama seseorang bisa menduduki jabatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia ( Kapolri )karena figur tersebut memiliki rekam jejak dan integritas yang baik, profesional, dan memiliki prestasi yang mumpuni dan jenjang kepangkatan yang cukup, hal utama yang penting dan harus menjadi perhatian kita bersama, bahwa UU No 2/2002 tentang Polri pun sudah jelas dan tegas tidak mencantumkan persyaratan harus agama tertentu untuk mengisi jabatan Kapolri,”

 

“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan keanekaragaman dan kemajemukan Budaya dan latar belakang yang berbeda, Sebagai negara yang memiliki masyarakat dengan kehidupan multikultural dan memiliki Suku, RAS Agama yang berbeda – beda, Indoneisa 76 tahun sudah merdeka Dengan penduduk jumlah 34 Provinsi dari sekian 514 kabupaten dan 268.583.016 jiwa dengan jumlah suku yang berbeda beda yang kemudian menjadi persatuan hingga di usia bangsa Indonesia sudah sangat dewasa ini ”

“Artinya, siapa pun putra terbaik bangsa tanpa melihat latar belakang suku dan agama semua mempunyai kesempatan untuk menduduki posisi sebagai Kapolri,”

 

” Menyoal sosok sebagai Kapolri semua punya kesempatan yang sama jika berprestasi dan kepangkatan untuk menduduki posisi sebagai Kapolri dan kami berharap kebijakan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf kemarin, hari ini, dan ke depan terus dibangun atas semangat kebangsaan yang menghargai keberagaman. Baik suku, agama, ras, maupun golongan”

 

*Dewan Pimpinan Pusat*
*Lembaga Pemuda* *Pemerhati Indonesia*

*Dedi Siregar*
*Ketua Umum*

Komentar