SMA NEGERI 1 MUNCAR REHAB 30 TOILET SEKELAS HOTEL

Berita Sidik Kasus.Co.id.

Banyuwangi ~ Mungkin sekolahan yang satu ini bisa menjadi contoh bagi sekolahan yang lain, pasalnya walaupun terbilang sekolahan pinggiran yang notabennya memiliki nilai min di mata masyarakat namun terbilang terbalik dengan kenyataan aslinya dengan sekolahan yang satu ini.

SMA Negeri 1 Muncar, sekolahan yang berada diwilayah Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi ini ialah sekolahan yang terbilang jauh dari akriditas baik dan terbilang sekolah dengan murid notabennya buangan karena ditolak oleh sekolahan lain. Namun, karena diisi oleh guru guru pengajar dan kepala sekolah yang berpengalaman membuat sekolahan tersebut menjadi baik dan mendapat perhatian dari pemerintah dimasa pandemi saat ini.

Seperti yang di sampaikan oleh Dra. Trami Winarsih, M.Pd selaku Kepala Sekolah yang sebentar lagi memasuki masa purnanya mengatakan, bahwasanya pada masa pandemi yang masih berlangsung saat ini, sekolah SMA Negeri 1 Muncar malah menjadi prioritas pemerintah untuk menerima bantuan dari dana DKA untuk merenofasi semua toilet sekelas yang di miliki hotel.

“Selama 30 tahun sejak sekolahan ini berdiri belum mendapat bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki toilet. Namun Alhamdulillah dimasa pandemi saat ini sekolah kami malah menjadi prioritas untuk menerima bantuan yang berakolasi yang terbilang sangat besar untuk merenofasi 30 toilet dengan sekelas hotel.” Ucapnya kepada wartawan. Senin, (21/12/2020).

Selanjutnya, untuk membentuk lulusan siswa terbaik pihak sekolah juga mengajukan program Double Track yang kemungkinan akan di ACC oleh pemerintah.

“Karena siswa kami 30% melanjutkan ke perguruan tinggi, kita mengajukan program Double Track dan insya Allah di ACC. Bila program Double Track tersebut bisa di ACC, murid bisa mendapat tambahan pengajaran dalam bidang akademik dan non akademik, dan saya bisa mengambil empat program yaitu tata rias, tata boga, teknik kendaraan ringan dan multimedia.” Ucapnya kepada wartawan. Tambahnya.

Selanjutnya, Suyoto M.S selaku komite sekolah SMA Negeri 1 Muncar menjelaskan hal yang sama bahwasanya memang dari dulu sekolahan tersebut belum pernah sama sekali mendapatkan bantuan sehingga untuk membangun fasilitas hanya dari sumbangan dari wali murid itu sendiri.

Disisi lain juga Sekolahan tersebut dianggap SMA yang paling jelek karena dari autput siswa itu sendiri waktu pertama mendaftar sudah ditolak oleh sekolahan yang lain.

“Namun meski terbilang jelek tetapi berkat kepala sekolah kita yang begitu hebatnya menjadikan sekolahan ini bisa membentuk lulusan siswa yang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.” Ucapnya.

“Dan saya berharap bila program Double Track tersebut sudah di ACC kita bisa membuat para murid lebih baik dan menyaingi sekolah ternama yang ada di wilayah Kabupaten Banyuwangi.” Tambahnya.

( IKHSAN/YATI )

Komentar