Kota Probolinggo Lakukan Rapid Antigen Untuk Ulama

Berita Sidikkasus.co.id

Probolinggo – Untuk melindungi alim ulama dan memastikan dalam kondisi sehat, Pemerintah Kota Probolinggo melalui Bagian Kesra dan Dinas Kesehatan P2KB melakukan rapid test antigen COVID 19 dan posbindu di klinik NU, Jalan Mastrip, Selasa (22/12) siang. Sebanyak 40 ulama diundang dalam test tersebut.

“Atas petunjuk Bapak Wali Kota, kami usulkan ke Dinkes P2KB dan tes rapid antigen ini disetujui. Melalui kegiatan ini kami berharap para ulama bisa menyebarluaskan informasi ke masyarakat tentang bahaya COVID 19, mengingat masih ada ketidakpercayaan adanya virus ini,” ujar Kabag Kesra Agus Dwiwantoro.

Agus Dwi-panggilan akrabnya-menambahkan, jumlah ulama yang diundang ada 40 orang, sementara jumlah seluruh ulama di Kota Probolinggo lebih dari 100 orang. Ia berharap, bisa melaksanakan kegiatan secara bertahap dengan melihat kondisi yang ada.

“Para ulama ini adalah guru kita. Alhamdulillah responnya sangat luar biasa dan antusias mengikuti rapid antigen ini. Beliau (ulama yang mengikuti tes) menyampaikan tes ini untuk untuk menjaga kesehatan dan keluarga di rumah, karena beliau banyak didatangi tamu atau masyarakat, jadi harus yakin bahwa kondisinya sehat,” kata Kabag Kesra.

Tiba di klinik NU, para ulama didata lalu menjalani tes dengan pengambilan lendir melalui hidung. Setelah dinyatakan non reaktif COVID 19, dilanjutkan pemeriksaan posbindu.

Ketua PD Muhammadiyah Masyfuk yang hadir dalam undangan tes itu menyatakan bersyukur mendapat undangan pemeriksaan kesehatan. Katanya, dengan adanya kegiatan ini dapat diketahui siapa yang terkonfirmasi sehingga ada tindaklanjut untuk penyembuhan.

Masyfuk menyadari, pemahaman masyarakat di Kota Probolinggo tentang pentingnya disiplin protokol kesehatan (prokes) tidak sama. Namun, imbauan dan ajakan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

“Kepada masyarakat, karena pandemi ini belum menunjukan tanda-tanda penurunan maka diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan dimana pun berada,” seru Masyfuk.

Sementara itu, Kiai Abdul Azis RM menambahkan, ulama sering berinteraksi dengan masyarakat, terutama tamu yang datang ke rumah, bertemu saat menghadiri undangan atau acara pertemuan. Nah, pada kesempatan tersebut para ulama tidak mungkin menolak disalami.

“Oleh karenanya, tes rapid (antigen) ini sangat berarti sebab kesehatan dari para ulama akan diketahui semuanya. Alhamdulillah, saya dan para ulama lainnya hasilnya non reaktif,” tutur Kiai Abdul Azis RM. Ia juga berpesan kepada masyarakat tetap menjaga kesehatan, prokes, memakai masker, menjaga jarak dan minum empon-emponan. (Yuli)

Komentar