Berita Sidikkasus.co.id
Rokan hilir – Hal yang tak biasa di lakukan oleh masyarakat sekitar, mengenai suatu pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah melalui dinas PUTR kabupaten, yang saat ini mengalami perubahan.
Bukan tanpa sebab dan alasan yang jelas, warga sekitar terpaksa harus membongkar bangunan yang di bangun di beberapa waktu lalu itu, karena di duga kuat menjadi bumerang bagi warga itu sendiri.
Seperti yang di katakan oleh warga sekitar bahwa dalam melakukan pembongkaran bangunan tersebut di saksikan oleh beberapa pihak desa, salah satunya RT setempat, menurutnya” hal itu terpaksa harus kami lakukan, demi lancarnya aliran air sungai, yang waktu itu tengah meluap, hingga menenggelamkan salah satu rumah warga” terang salah satu warga,sekitar yang tidak ingin di publikasikan namanya di beberapa waktu lalu di lokasi.
Lanjutnya lagi” seharusnya sebagai warga desa tentunya kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, karena telah membangun desa kami, namun pada kenyataannya mungkin ucapan terimakasih tersebut tidak untuk yang satu ini, yang mana kami menganggap bahwa dengan adanya pembangunan tersebut malah sebaliknya” terang warga.
Belum lagi, Jika melintas di jembatan tersebut, saat membawa beban malah berjatuhan, oleh karena itu, kami terpaksa harus membongkar bangunan tersebut dan menggantikannya dengan sambungan batangan kayu, karena menurut kami, hal itu lebih baik, dari pada kami harus mengalami kebanjiran waktu itu,karena kami menilai, hasil dari bangunan tersebut menutupi sebagian aliran air yang mengalir, sehingga menyebabkan kebanjiran di desa kami” pungkasnya
Dikonfirmasi Lusi Suryadi mengatakan” bahwa dirinya tidak mengetahui akan pembangunan tersebut, Lusi Suryadi mengarahkan, mungkin bangunan tersebut di pegagan oleh pak raja” terangnya.
Sementara itu,guna perimbangan pemberitaan ini, awak media mendatangi dinas PUTR guna menjumpai “Raja”yang di anggap mengetahui sekaligus terlibat dalam pembangunan tersebut, yang saat ini malah sulit untuk di jumpai dengan alasan” sedang sibuk” kata petugas scurity kepada awak media, yang mendatangi dinas PUTR Senin 21 Desember 2020.
Di tempat terpisah, Ketua JPKP Mulyadi juga sudah melayangkan surat kepada dinas PUTR dalam persoalan yang sama, yang mana menurut Mulyadi, pembangunan tersebut di duga gagal total, hal itu di karenakan, luasnya sungai dengan kelebaran Box Cover tidak sesuai, namun nyatanya, dinas PUTR kenapa berambisi untuk membangun di lokasi tersebut, untuk itu, kita sudah melayangkan surat resmi dari JPKP, guna mengetahui alasan dari dinas terkait terhadap pembongkaran tersebut,namun nyatanya, dinas PUTR hingga kini tidak membalas surat yang kita layangkan waktu itu” terang Mulyadi.
Mulyadi mejelaskan” bahwa tujuan dari surat yang di layangkan tersebut, merupakan konfirmasi secara tertulis, yang di harapkan dinas terkait bisa menjawabnya, secara tertulis pula, namun hingga kini tidak ada balasannya sama sekali, pungkas Mulyadi.
Sejauh ini, belum di ketahui secara pasti, apa alasan dan tanggapan dari dinas terkait, terhadap pembongkaran bangunan tersebut yang di lakukan oleh warga, hal ini di karenakan sulitnya awak media untuk menjumpai raja’ yang di duga kuat,selalu menghindar saat di konfirmasi wartawan.
Bersambung…
Reporter: Handoko.
Komentar