Berita Sidikkasus.co.id
Banyuwangi.- Tingkat penyebaran virus Covid-19 akhir-akhir ini di Kabupaten Banyuwangi mengalami peningkatan tajam sekali, sehingga di kategorikan masuk zona merah menurut data dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur pertanggal 14 Desember 2020.
Berdasarkan laman resmi Covid-19 Banyuwangi pertanggal 15 Desember 2020, pasien positif mencapai jumlah 3.840 orang, pasien sembuh 2.906 orang , pasien perawatan 293 orang dan pasien meninggal dunia mencapai 281 orang.
Sebelumnya sejak 2 November 2020 sebanyak 53 sekolah setingkat SMA,SMK dan SLB yang ada di Kabupaten Banyuwangi pernah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka langsung terbatas selama satu bulan lebih. Beriring tingkat penyebaran Covid -19 mengalami kenaikan tinggi setiap hari.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Banyuwangi mengeluarkan surat edaran untuk menutup kembali kegiatan aktifitas yang ada di sekolahan berupa uji coba pembelajaran tatap muka terbatas sampai batas waktu yang tidak di tentukan .
Terhitung mulai hari Rabu 16 Desember 2020 uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di hentikan.
Sesuai surat edaran 4 Menteri, Gubernur dan Dinas Pendidikan Propinsi, jika suatu daerah masuk zona merah,semua kegiatan pembelajaran tatap muka langsung tidak di izinkan.
Kepala Dinas Cabang Pendidikan Propinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Banyuwangi, Istu Handono ketika di konfirmasi media mengatakan” membenarkan adanya penghentian uji coba pembelajaran tatap muka langsung terbatas untuk SMA,SMK dan SLB di kabupaten Banyuwangi dan sudah menerbitkan surat edaran yang di tujukan kepada kepala sekolah 57 SMA,SMK dan SLB, untuk menghentikan kegiatan aktifitas pembelajaran tatap muka terbatas , guna untuk memutus mata rantai dari penyebaran virus Covid-19.” ujar Istu Handono.
” Pihaknya akan membuka kembali uji coba pembelajaran tatap muka langsung terbatas jika kondisinya sudah tidak masuk zona merah.” paparnya.
Harapan masyarakat Banyuwangi semoga virus Covid -19 cepat hilang dari bumi Blambangan dan anak- anak bisa masuk sekolah lagi secara normal seperti dulu kala ****
Reporter : Solikin.
Komentar