Berita sidikkasus.co.id
Pasuruan – Lantaran sangat sering nya mati lampu dan tanpa pemberitahauan kepada pelanggan yang mengakibatkan banyak merugikan pelanggan, seorang pedagang ikan hias (lohan) di kejapanan mengeluh karena ikan hiasnya yang nilai jualnya ratusan ribu mati karena listriknya mati, dalam kurun waktu tiga hari baru-baru ini listrik mati berturut-turut mulai tanggal 12, 13, dan 14 matinya listrik ini pun bervariasi mulai dari 3 jam hingga 6 jam tanggal 12 Desember 2020.
Panji selaku manager kepala ULP (Unit Layanan Pelanggan). Rayon pandaan memberikan informasi kepada media sidikkasus, bahwa jaringan aliran listrik di daerah gununggansir terjadi lagi tertinpa pohon, namun sayangnya tidak di barengi dengan usaha untuk antisipasi agar tidak terjadi lagi, dengan demikian ahirnya merugikan banyak pelanggan, mestinya PLN melakukan evaluasi dan melakukan enovasi agar tidak sampai terjadi kembali, PLN rayon pandaan semakin tahun semakin buruk layanannnya, apalagi musim penghujan yang setiap tahun ada musim tersebut, musim kemarau pun sama, listrik sering mati, dan alasannya sangat klasik MUSIBAH ALAM.
Menurut catatan media sidikkasus pelayanan PLN Rayon Pandaan tidak dapat mengimbangi antara pelayanan dan sanksi yang di berikan kepada pelanggan, bayangkan saja mati beberapa jam dan beberapa hari pelanggan tidak dapat meng-klaim kepada PLN namun jika pelanggan lambat bayar istrik sehari timbul sanksi denda bahkan surat yang datang “bila tidak segera membayar maka aliran listrik akan kami putus”. Kejam sekali pagawai PLN dalam mengancam pelanggannya.
Bahkan pernah terjadi kepada pelanggan beberapa waktu yang lalu di tanggal 15 PLN menempelkan lembaran tagihan
Di pagar rumah pelanggan, padahal pelanggan tersebut tidak pernah nunggak, juga tidak pernah telat dalam membayar, batas pembayaran terahir tanggal 20 kenapa tanggal 15 sudah di tagih, alasannya cuma mengingatkan, pelanggan sudah pada faham akan ahir pembayarannya. Apakah PLN mengalami kebangkrutan, sehingga tagihan di luncurkan lebih awal/sebelum tanggal 20. Dan hal ini bisa di tuntut oleh pelanggan karena mencemarkan nama baik pelanggan.
Keluhan dari beberapa pelanggan yang kesal karena
Seringnya mati lampu ini, tidak sedikit membuat masyarakat mempertanyakan kinerja PLN. Terlebih lagi dengan kondisi saat ini, dalam pendemi Covid-19. Ahirnya salah satu anggota Dewan dari PDI-P (Arifin) Angkat bicara, “kl sidoarjo bs knp pasuruan gk bs ??? jls ada ketdk mampuan pimpinan pln pasuruan dlm memenet aliran listrik. sdgkan gardu2 induk ckp byk di pasuruan.. pln yg jenjangnya fertikal justru hrs membrkan pelayanan yg baik terhdp pelangan… ” Begitu ungkap salah satu dewan dari PDI-P. Abah Arifin. (Ron/Tom). Bersambung……..
Komentar