Tim Trauma Healing Biro Psikologi SSDM Polri dan Bagian Psikologi Biro SDM Polda Jatim Beri Bantuan Dukungan Psikososial

Berita Sidikkasus.co.id

LUMAJANG – Bagian Psikologi Biro SDM Polda Jatim bersinergi dengan tim trauma healing Biro Psikologi SSDM Polri dan HIMPSI Jawa Timur Wilayah Lumajang dan sekitarnya memberikan bantuan dukungan psikologis terhadap masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang selama dua hari, di mulai pada Rabu kemarin sampai dengan Kamis (9/12/2020 s/d 10/12/2020).

Kegiatan tersebut bertujuan
untuk melakukan pemulihan kondisi psikologis masyarakat setelah adanya peristiwa bencana erupsi Gunung Semeru tersebut, di pimpin langsung oleh Kabag
Psikologi Biro SDM Polda Jatim, AKBP. DIAH RIANTANTY, S.Psi., psikolog.

Menurut Ketua Tim AKBP. Diah, peristiwa bencana alam memang dapat mengganggu kondisi psikologis seseorang karena mengancam keselamatan jiwa dan
menyebabkan hilangnya mata pencaharian. Ketidakseimbangan kondisi psikologis tersebut dapat menimbulkan gejala-gejala seperti syok, mimpi buruk, sulit konsentrasi, cemas, waspada secara berlebihan, dan perasaan tidak aman.

Korban bencana yang dalam istilah psikologi, kata Diah, disebut sebagi penyintas, juga bisa mengalami kesedihan mendalam, merasa hampa serta tak berdaya, dan enggan bergaul, sehingga penanganan dampak psikologis terhadap penyintas dalam konteks bencana alam ditempuh dengan cara memberikan dukungan psikososial sebagai langkah untuk mencegah dan pemulihan trauma psikologis bila hal tersebut muncul.

Lebih jauh Diah menjelaskan, bahwa ada kelompok masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam penanganan dampak psikologis bencana.

“Kelompok tersebut adalah lansia, anak-anak, perempuan, dan penyandang disabilitas”, jelasnya.

Anak-anak, lanjut Diah, membutuhkan perhatian lebih, karena mereka belum
memiliki kemampuan untuk mengartikulasikan perasaan. Begitu juga lansia, perempuan dan disabilitas, mereka memiliki kerakteristik dan kebutuhan khusus, segingga perlu mendapatkan perhatian lebih.

Kegiatan bantuan psikososial tim trauma healing Psikologi Polri diawali dengan
berkordinasi dengan pihak Polres, BPPD, petugas dan relawan dari Kemensos serta Kepala desa setempat, yang kemudian dilanjutkan dengan peninjauan ke lokasi-lokasi yang dipergunakan warga untuk mengungsi, dapur umum serta menyalurkan bantuan kepada warga berupa selimut, masker, vitamin, makanan ringan, perlengakapan sekolah bagi anak-anak berupa tas sekolah dan alat tulis.

Warga setempat khususnya anak-anak menyambut antusias kedatangan tim, setidaknya lebih dari seratus anak didampingi orang tuanya sejak pagi telah
berkumpul SDN 04 Supiturang yang merupakan salah satu tempat yang dijadikan lokasi pengungsian warga.

Kegiatan pendampingan psikososial terhadap warga dengan sasaran anak-anak dilakukan melalui kegiatan terapi bermain, bercerita, bernyanyi dan permainan
game-game yang bertujuan untuk memgembalikan dunia bermain anak yang mungkin hilang akibat bencana serta untuk meredakan kecemasan dan ketakutan pada anak-anak sebagai dampak dari adanya bencana.

Pada sore harinya, Tim Trauma Healing Biro Psikologi SSDM Polri dibawah pimpinan Kombespol ADI SUHARIYONO, S.Psi., SSTMK tiba di balai desa Supiturang untuk bergabung dengan Tim Trauma Healing Polda Jatim. Kegiatan didahului dengan pemberian bantuan yang diserahkan secara simbolis kepada Kepala Desa Supiturang dan dilanjutkan dengan kegiatan permainan bersama anak-anak yang dipandu oleh para Polwan tim psikologi dan diakhiri dengan pemberian psikoedukasi dan motivasi kepada anak-anak dan warga Supiturang.

Sedangkan hari kedua, kegiatan dilaksanakan di wilayah kecamatan Candipuro yang diawali dengan penyerahan bantuan secara simbolis yang diterima oleh Kapolsek Candipuro.

Peninjauan ke pos pengamatan Gunung api Semeru, kunjungan ke pemukiman
warga terdampak erupsi di wilayah Candipuro serta menyalurkan bantuan berupa masker, suplemen dan multivitamin.

Diakhir kegiatan, tim trauma healing berpesan kepada warga dan awak media
untuk bersama-sama membantu pemulihan psikologia warga yang terdampak bencana
erupsi Gunung Semeru dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut;
meminimalkan paparan media yang memberitakan tentang bencana, menghindarkan mereka dari tempat-tempat dimana kejadian, memberikan dukungan, kita perlu menunjukkan bahwa kita peduli dan berempati terhadap kondisi korban, memberikan donasi dalam bentuk pangan, sandang, dan papan, mengajak para korban untuk bermain dan bersenda gurau, dengan hal ini, akan dapat meringankan tekanan traumatis yang dialami korban, serta melakukan kegiatan bersama-sama seperti memasak di dapur umum, dan menjadi
pendengar cerita para korban, bila mereka siap menceritakan musibah yang dialaminya.

Secara moral, dukungan psikososial ditujukan untuk melepaskan korban dari
perasaan ketakutan yang dialaminya, bukannya bertujuan untuk melupakan peristiwa tersebut.

Dan kegiatan yang dilakukan bersama-sama memberikan efek psikologis yang
kuat kepada korban yang menandakan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi peristiwa ini.

Selain itu, edukasi seputar informasi bencana atau informasi bantuan pun
menjadi hal yang penting dan dapat disampaikan kepada korban sehingga apabila bencana susulan terjadi para korban mengerti apa yang harus dilakukan. ( Riaman )

Reporter : Biro Lumajang.

Komentar