Kisah Miris Atlit Lari Dengan Prestasi Nasional Jadi Kuli Pasar Ternyata Seorang anak Yatim

Berita SidikKasus.co.id

Pangkalpinang – Diki candra (20)Atlit muda, seorang anak yatim dari empat bersaudara memiliki sederetan Prestasi Nasional, terpaksa menjadi kuli pikul pasar demi membiayai kehidupan keluarganya, Jum’at, (05/12/2020).

Pengorbanan berat yang dialami Diki, anak yatim yang memiliki potensi dan prestasi gemilang di nasional di cabang olahraga atletik.

Semenjak masih duduk di bangku SMA ayahnya sudah meninggal dunia, membuat Diki sebagai anak harus berjuang keras bersama ibu dan ketiga saudaranya untuk bertahan hidup. Menjadi atlit lari sudah dijalani selama lebih kurang Sembilan tahun.

“Alhamdulillah, sebelum pandemi dengan mengikuti lomba dan tentunya juara. Saya mendapatkan bonus prestasi yang saya raih. Dari hasil ini saya dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga”.

Tapi pada saat pandemi melanda dengan perasaan sedih diki mengungkapkan kepada awak media, “Saat ini tidak sepeserpun saya memberi uang kepada keluarga, dikarenakan event lomba lari di seluruh nusantara sepi”.

“Ditambah lagi Program KONI Provinsi Babel TC PON 2021 Papua bagi atlit dan pelatih ditunda. Dengan kondisi seperti ini memaksakan saya untuk mencari biaya sehari-hari untuk keluarga dengan menjadi kuli pasar”, ungkap Diki saat dikonfirmasi.

Harapan Diki besar tertuju kepada Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi Babel untuk diberikan pekerjaan sebagai honorer dilingkup Pemerintahan Kota/Pemerintah Provinsi Babel.

Menanggapi hal ini, pak Fauzan,SP.d selaku Wasit Nasional Pengprov Babel saat ditemui mengatakan “sangat prihatin dengan kondisi atlit seperti ini, tentunya harapan semua atlit di daerah menuntut dibidang pekerjaan”.

Tapi itu semua tergantung Pemerintahan Kota/Kabupaten/Provinsi, apakah jeli pimpinan mereka untuk kesejahteraan atlit.

“Saya berharap kedepannya kalau saja ada penerimaan honor PHL, utamakan atlit yang berprestasi, janganlah adanya titipan-titipan, karna para atlit sudah berjuang membawa nama Kota/Kabupaten/Provinsi baik nasional maupun internasional”, tegasnya.

Fauzan berpesan, “Buat Pemerintah Kota/Kabupaten/Provinsi Babel, tolonglah, tolonglah, tolonglah. Rangkul atlit dan pelatih berprestasi yang belum mendapat pekerjaan

Pewarta : Jenny
Editor : Ahmad Bustani

Komentar