PASIEN MENINGGAL DI VONIS VIRUS CORONA. KELUARGA MENGAMUK

Berita sidikkasus.co.id

LABUHA – Salah satu pasien meninggal dunia di rumah sakit umum daerah (RSUD) Labuha halmahera selatan (halsel) di vonis virus corona oleh dokter, membuat keluarga pasien mengamuk di depan rumah sakit.

Pasien meninggal dunia yang beralamat di desa oci kecamatan obi selatan kabupaten halmahera selatan (halsel) “YEHUDA SAVISA” di vonis virus corona (covid 19) oleh dokter, hal tersebut membuat keluarga pasien mengamuk di depan rumah sakit umum daerah (RSUD) Labuha kabupeten halmahera selatan (halsel).

Pasalnya : saat pasien meninggal keluarga pasien masih di berikan ijin oleh pihak rumah sakit untuk menjenguk pasien
serta di minta pihak rumah sakit agar keluarga pasien mempersiapkan untuk membawa jenazah.

Velista : Anehnya pasien masuk jam empat subuh meninggal sekitar jam 8 pagi tadi dan torang (kami) keluarga di berikan ijin jenguk jenazah saat pasien meninggal sampai hasil “test report” keluar jam sebelas (11) siang, itu sampai jam dua (2) torang (kami) masih di berikan ijin untuk menggantikan pakaian jenazah, bahkan torang (kami) di berikan kesempatan untuk memandikan jenazah.

Lanjut, torang (kami) juga di arahkan pihak rumah sakit untuk mempersiapkan membawah pulang jenazah
Sehingga torang (kami) sekeluarga meminta kepada jemat gereja desa tomori, kecamatan bacan timur selatan (halsel) untuk persiapkan peti jenazag dan torang (kami) juga sudah membayar spit enam juta lima ratus ribu;,,

Semua itu sudah di persiapkan dan
Setelah torang (kami) meminta pamit ke pihak rumah sakit untuk membawah jenazah namun kata pihak rumah sakit adminstrasinya belum Lengkap jadi harus di lengkapi dulu, setelah torang (kami) sudah memenuhi semua persyaratan yang di butuhkan pihak rumah sakit malah jenazahnya di vonis virus corona (covid 19) oleh dokter,,. Ungkap velista keluarga pasien,,

Torang (Kami) tidak mengerti dengan pihak rumah sakit, saya secara pribadi dan sekeluarga menilai pihak rumah sakit lalai. Ujar dia. Selasa 24/202 pukul 18:34 wit.

Kalau jenazahnya benar-benar kenal virus corona kenapa sejak pasien meninggal dari jam delapan (8) pagi sampai jam dua (2) siang torang (kami) keluarga di biarkan untuk memegang jenazah dan kenapa keluarga yang pegang jenazah tidak di cegah atau di tahan.

Di kampung torang (kami) itu tara masuk jonah merah dan pasien tidak pernah keluar kampung atau keluar kota, kenapa di vonis virus corona. Torang (kami) keluarga tetap paksa untuk membawah jenazah dan itu harus. Katanya.

Dalam hal ini direktur rumah sakit tidak dapat di hubungi lewat tlpn (tidak di angkat) dan tidak di respon saat di hubungi lewat sms/WA.

Reporter : Sukandi.

Komentar