Bundo Kanduang Agam Teladan Bagi Perempuan Minang

Berita. Sidikkasus.co.id.

Agam sumbar – Pemerintah Nagari Manggopoh Kec.Lubuk Basung Agam Sumatera Barat, menggelar pembinaan bundo kanduang, di Aula Kantor Wali Nagari Manggopoh, Selasa (17/11/2020).

Pembinaan ini diikuti oleh sebanyak 30 orang, yang terdiri dari bundo kanduang, dan puti bungsu Nagari Manggopoh, dengan mengusung tema, etika, kepribadian, dan komunikasi publik bagi perempuan minang.

Wali Nagari Manggopoh, Ridwan mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada generasi muda, khususnya kepada remaja-remaja putri yang bakal menjadi penerus bundo kanduang di masa yang akan datang.

Menurutnya, generasi muda saat ini telah banyak terpengaruh dengan budaya luar, sehingga terjadi pergeseran budaya dan etika di tengah masyarakat.

“Oleh sebab itu, kita perlu membentengi dan membekali generasi muda tersebut dengan memberikan pembinaan dan pemahaman tentang adat istiadat, sopan santun, tutur kata dan cara berpakaian, sesuai dengan falsafah adat budaya minangkabau, yaitu adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, sehingga nilai-nilai tersebut dapat melekat di dalam dirinya,” ujarnya.

Selain itu, tambahnya, juga perlu diberikan motivasi kepada mereka, karena sebagai remaja putri di era milenial sekarang, tentu harus memiliki keahlian, agar dapat bersaing dengan dunia luar.

“Diharapkan ke depannya, bundo kanduang maupun puti bungsu dapat menjadi contoh teladan bagi perempuan, terutama bagi remaja-remaja putri sebagai penerus generasi bundo kanduang di Nagari Manggopoh,” harapnya.

Pada kegiatan ini, pihaknya menghadirkan pemateri atau narasumber yaitu Wilda Qudsi Mirawati S.IP. Ia adalah seorang aktifis perempuan Sumatera Barat, public speaking, owner mira pelatihan MC, owner wedding organizer dan even organizer, Master of Ceremony (MC) profesional di Kota Padang yang merupakan asli anak Nagari Manggopoh.

Menurut Mira, seorang bundo kanduang, harus memiliki wibawa, kepribadian, dan tutur kata yang baik, raso jo pareso, arif bijaksana, dan bisa menjadi tauladan yang baik bagi perempuan.

“Selain itu, juga mengedepankan adab sopan santun, budi pekerti, memiliki harga diri, mengerti akan agama, dan mampu memelihara dirinya dan masyarakat dari dosa,” ujarnya.

Mira berharap, etika dan budaya Minangkabau dapat selalu dilestarikan, sehingga perempuan Minang, khususnya di Nagari Manggopoh layak dipanggil dengan sebutan bundo kanduang.

Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Lubuk Basung, diwakili Pjs Sekcam Lubuk Basung, Sefria Meli, Wali Nagari Manggopoh, Ridwan, Ketua Bundo Kanduang Kecamatan Lubuk Basung, Yusnidar, Bamus Nagari Manggopoh, dan Lainnya.
(Anto)

Komentar