LAPAN Gelar Sosialisasi dan Demo Drone Precision Farming di Agam

Berita. Sidikkasus.co.id.

Agam sumbar – Guna mendukung pembangunan pertanian di era teknologi industri, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), gelar sosialisasi dan demo drone precision farming, di Nagari Koto Gadang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat, Rabu (11/11/2020).

Salah seorang dari Bidang Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN, Enchung Sumarna mengatakan, di era taknologi saat ini, penggunaan drone sudah mulai dilakukan untuk kepentingan pertanian.

“Dengan menggunakan drone akan membantu petani untuk efisien tenaga dan waktu, tentu saja muaranya adalah peningkatan produksi pertanian,” ujarnya.

Dikatakannya, jika selama ini drone hanya dimanfaatkan untuk pengambilan foto atau video, tapi sekarang sudah mulai digunakan untuk penunjang produksi hasil pertanian diantaranya penyemprotan pupuk, pestisida, dan herbisida.

“Untuk penyemprotan, kapasitas drone lima liter dengan areal sawah seluas 0,4 hektar,” kata Enchung.

Selain itu, drone juga dapat digunakan untuk menganalisis tanah dan lapangan, penanaman, penilaian kesuburan tanah, pemetaan manajemen irigasi, serta pemantauan kemajuan tanaman.

“Dengan begitu akan membantu memberikan gambaran kepada petani, untuk mempermudah melakukan pengawasan dan perawatan tanaman agar usaha pertaniannya lebih membaik,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Arief Restu mengapresiasi penerapan teknologi yang dilakukan LAPAN, khususnya di bidang pertanian.

Ia menjelaskan, bahwa Tanjung Raya merupakan salah satu lumbung pangan di Agam, dengan hasil produksi beras cukup terkenal yaitu beras danau.

Namun, hama dan penyakit masih menjadi momok bagi pertanian, apabila tidak diatasi dengan cepat dan tepat akan menimbulkan kerugian kepada petani.

“Semoga melalui pengembangan teknologi ini, hama dan penyakit yang jadi salah satu kendala bagi petani bisa cepat diatasi,” sebutnya.

Meski begitu, katanya, harga drone juga terbilang cukup mahal dengan harga sekitar Rp90 juta.

Lebih lanjut, diharapkannya, pihak LAPAN mau melakukan demonstarsi plot, setidaknya untuk satu kali musim tanam. Sehingga bisa diukur hasil yang dapat untuk melakukan perencanaan ke depannya.

Kegiatan ini dihadiri PIC Humas dan Kerjasama Pusat Teknologi Penerbangan, beberapa pimpinan OPD, wali nagari salingka danau, PPL, PPS dan kelompok tani.
(Anto)

Komentar