Berita Sidikkasus.co.id
Probolinggo – Menjelang dua tahun kepemimpinan Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin – Wawali Mochammad Soufis Subri (tiga bulan lagi), keduanya terus berupaya memperjuangkan terwujudnya visi misi di masa pemerintahannya. Untuk itu, kesibukan mereka membuat sejumlah kegiatan bertatap muka dengan warga agak terganggu.
Wali Kota Habib Hadi menegaskan bukannya tidak pernah turun ke masyarakat, namun ia sedang konsen memenuhi janjinya kepada masyarakat. Buktinya, Habib Hadi-Subri sudah merealisasikan pembangunan RSUD baru (yang direncanakan beroperasi pada 2022), melengkapi fasilitas ambulans siaga di akhir tahun ini (tambahan 11 ambulans), menggratiskan pendidikan (sekolah negeri) dan kesehatan.
“Alhamdulillah sekarang sudah 100 persen (visi misi terpenuhi). Apa cukup sampai disitu? Tidak, kami akan terus berinovasi,” tegas Habib Hadi, saat menggelar pertemuan dengan guru madin se-Kota Probolinggo, di Jalan Indragiri, Selasa (3/11) malam.
Nah, hingga akhir tahun 2020 ini, Habib Hadi-Subri akan mengagendakan pertemuan dengan masyarakat di 29 kelurahan hingga pertengahan Desember mendatang. “Tidak ada niat sedikit pun memutus silaturahmi. Dengan seperti ini saya jadi tahu keadaan yang menjadi kendala di lingkungan yang saya kunjungi. Roadshow silaturahmi menjadi ajang diskusi, memberikan masukan untuk pemerintah,” ujar Bapak Madin Kota Probolinggo ini.
Pada kesempatan itu, mantan anggota DPR RI ini juga berharap doa dari semua masyarakat, agar dalam mengemban amanah bisa istiqomah. “Diberi kekuatan menghadapi tantangan. Karena tantangan berat adalah fitnah. Fitnah terberat adalah karena adanya kepentingan-kepentingan,” tuturnya.
Pertemuan yang juga diikuti Kepala Disdikbud M Maskur dan Kepala Kantor Kemenag Mufi Imron Rosadi itu berlangsung gayeng dan menerapkan protokol kesehatan. Diawali sholawatan kemudian saling sharing terkait pendidikan diniyah di Kota Probolinggo, perizinan hingga pelaksanakan Hari Santri Nasional.
Sepanjang usulan dari para guru diniyah ini tidak menyalahi aturan yang berlaku, maka Habib Hadi akan membahasnya dengan OPD terkait. Diketahui, berdasarkan data Kemenag setempat, jumlah pendidikan non formal terdapat 498 lembaga; 363 guru dan 33.603 santri. Sedangkan khusus Madin ada 155 lembaga, 977 guru dan 8.949 santri.
“Dua tahun lebih sebagai Bapak Madin sudah mendukung keberadaan TPQ, FKDT dan lainnya. Terima kasih bantuan yang diberikan kepada lembaga kami. Peringatan Hari Santri Nasional pun sangat berkesan, semoga ke depan perhatian itu tetap dapat dirasakan,” kata Mufi Imron Rosadi. (Yuli)
Komentar