Berita Sidikkasus.co.id
Probolinggo – Setiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Pelaksanaan Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 92 tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Dalam situasi pandemi COVID 19, penerapan sejumlah protokol kesehatan tetap dilakukan. Seperti yang nampak pada Rabu (4/11) pagi dilaksanakan upacara memperingati Sumpah Pemuda di halaman kantor wali kota.
Upacara berlangsung khidmat dipimpin Wakil Wali Kota Mochammad Soufis Subri, dihadapan kurang lebih 30 orang peserta berasal dari organisasi kepemudaan, unsur pramuka dan staf Dispopar. Hadir pula tamu undangan, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, para asisten, staf ahli, kepala OPD di lingkungan pemkot, Pemuda Pelopor Kota Probolinggo dan perwakilan forkopimda.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang melibatkan para pemuda dan pemudi itu, tentu menjadi perhatian khusus pelaksanaannya. Ya, para petugas upacara terdiri dari komandan upacara, pengibar bendera merah putih, pembaca teks Undang-Undang Dasar 1945, pembaca Keputusan Kongres Pemuda 1928 berasal dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Probolinggo.
Wawali Subri saat membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan mengusung tema “Sumpah Pemuda Bersatu dan Bangkit 1928-2020”. Dengan tema itu diharapkan pemuda-pemudi seluruh Indonesia dengan hati yang teguh dan pikiran yang jernih menyatakan sebuah ikrar suci untuk menyatukan jiwa dan raga menjadi sebuah bangsa bernama bangsa Indonesia. Para pemuda dan pemudi Kota Probolinggo dengan kerelaan hati, sejenak menyimpan terlebih dahulu ego masing-masing suku, etnis, ras dan melebur menjadi satu dengan lainnya.
Dengan demikian untuk mengisi kemerdekaan dengan tetap membangun persatuan dan kita bangkit bersama untuk membangun kota lebih baik. Masih dalam sambutannya, memaknai secara khusus peringatan Sumpah Pemuda, Wawali Subri memandang pemuda dan hari santri merupakan modal besar untuk bersatu membangun kota. “Dua kata, pemuda dan hari santri, jika kita sandingkan akan menjadi kekuatan yang luar biasa bagi pembangunan di Indonesia pada umumnya dan di Kota Probolinggo pada khususnya,” ujarnya.
Menurutnya, bukan suatu kebetulan Kota Probolinggo saat ini dipimpin oleh seorang pemuda sekaligus santri yang diharapkan dapat membawa kehidupan yang lebih baik ke depannya. “Tentu ini menjadi modal kuat bagi seluruh warga Kota Probolinggo untuk merubah Kota Probolinggo menjadi lebih baik, yang bisa mensejahterakan masyarakat Kota Probolinggo,” katanya.
Pada kesempatan tersebut diserahkan piala pemenang lomba Pemuda Pelopor Kota Probolinggo, diberikan kepada Heny Dwi Yuliati (Bidang Sosial, Budaya, Pariwisata, Bela Negara), Anas Fathullah (Bidang Kewirausahaan Pangan) dan Gamma Kristian (Bidang Pemanfaatan Teknologi Informasi). Sebelum upacara berakhir, kelompok paduan suara yang merupakan 10 orang pelajar SMAN 3 Kota Probolinggo, menyanyikan lagu Bagimu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa dan Bangun Pemuda-Pemudi.
Ditemui usai upacara, Wawali Subri memberikan komentarnya terkait peringatan Sumpah Pemuda tahun ini. Menurut pria berlatar belakang sarjana teknik itu, di Kota Probolinggo pemuda-pemudinya cukup kreatif. “Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, para pemuda di sini cukup kreatif. Pemuda tumbuh dari bawah melalui gerakan dan kegiatan yang justru mereka inisiasi langsung, sebut saja pokdarwis. Ini yang sangat menarik,” ungkapnya.
Masih menurut Subri, pemuda dapat menjadi sumber daya jauh-jauh hari sebelum kemerdekaan Indonesia, menjadi pelopor dalam rangka pergerakan bangsa ke depan. “Dan harapan kami ke depan, tidak ada lagi pemuda-pemudi yang bersantai-santai, berleha-leha di tengah persaingan global,” sambungnya.
Kendati demikian tentu Probolinggo adalah kota yang mewadahi seluruh aspirasi pemuda yang konstruktif. “Tentu kami (wali kota dan wakil) sebagai pemimpin Kota Probolinggo, insyaallah akan hadir di tengah-tengah mereka, dalam rangka terus mengasah kreatifitas untuk pemuda yang lebih baik ke depannya,” tutupnya. (Yuli)
Komentar