Berita sidikkasus.co.id
Borong Matim – 32 hari lamanya, terhitung dari tanggal 02 Oktober sampai dengan 02 November 2020. Waktu yang sangat tidak sedikit bagi seorang bayi berusia 1 tahun 2 bulan untuk berpisah dengan sang ibu. Bila didiagnosa suka dukanya, tentu hampir positif duka.
Demikian ilusi kecamuk kondisi batin yang dialami bayi berjenis kelamin perempuan yang akrab disapa Belfa, putri semata wayang buah perkawinan Maria Y Sukawati (pasien 01 sembuh Covid 19 Matim) dan Melkianus Darso, paska sang ibu dijemput lalu pisah dengan sang buah hati untuk dikarantina di Seiter pusat penanggulangan Covid 19 berlokasi digedung rawat inap lantai II RSUD Borong Kabupaten Manggarai Timur.
Melalui tulisan WhatsApp milik wakil ketua Tim Gugus Tugas Kecamatan Lamba Leda, Agus Supratman, yang diterima Sidikkasus, Rabu 03/11/2020 pukul 00:00 malam wita.
Benar benar sedih berlumur haru. Kalimat ini yang pantas disematkan pada situasi yang dialami Maria Y Sukawati dan anaknya, termasuk tim gabungan Gugus Tugas penanggulangan Covid 19 Kabupaten Manggarai Timur dan Kecamatan Lamba Leda dan semua warga ketika menyaksikan moment pertemuan syarat emosional sang ibu dan buah hati dihalaman depan rumah pasien sembuh 01 Matim saat itu.
Pesan Whatsaapnya mengaku, bahwa sempat memanggil dengan ucapan “Mama” lalu sontak diam dan tatapan mata penuh makna dan seolah sedang tidak percaya dengan apa yang ada didepan mata. aku pesan WAnya.
Bola bening retina mata berkaca seraya tidak berkedip terus tertuju pada yang datang. Kemudian tangan kecilnya bergerak membuka genggaman sang paman seolah olah hendak merayakan kebahagiaan yang dialami, lalu melangkah kearah sang mama dan kemudian terhenti sejenak karena bingung lalu kembali kepelukan paman.
Itulah gegap gerak Belfa putry kesayangan pasien sembuh Covid 19 Matim saat bertemu pertama kali setelah pisah selama 32 hari dengan sang ibu akibat terpapar Covid 19.
“Hemong meu liha ga. Tapi wiwi diha toe nganceng pali, itu tara toe sadar benta meu liha mama, agu porong terus meu liha”, Terjemahan (Dia sudah lupa kamu. Tapi jiwanya tidak bisa berbohong , sehingga dia panggil kamu mama dan dia terus memandang kamu) suara nyeletup seorang ibu dalam bahasa setempat yang menyaksikan kisah itu di halaman depan rumah pasien sembuh 01 Covid 19, Selasa 03/11/2020 di kampung Wodong Desa Goreng Meni Utara, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Langkah sang mama tertahan dikisaran jarak 10 langkah didepan sang anak. Deraian air mata tidak tertahan. Gejolak emosional ke-ibuhan dengan melihat sikap si kecil pecah dalam isak tangis.
“Enu mai. Ho mama. Ho cai mama ga. Mama minta maaf. Toe sengaja le mama. Mama momang enu”. Terjemahan (Nona kemari. Ini mama. Ini mama sudah datang. Mama minta maaf. Mama tidak buat sengaja Mama sayang sama nona), ucap sang ibu untuk putry centil tak berdosa itu dengan lafal tertatih tatih dengan bahasa Manggarai disela desahan isak tangis, sambil duduk tak berdaya.
Turut merasah sedih, sang nenek mencoba bujuk sikecil, lalu menunjuk ke arah sang ibu, Belfa kecil berpakaian seksi yang kelihatan sedang mengalami flu ringan dihadapi ingus tipis keluar dari hidungnya tetap berpaling.
Sang suami tak tegah melihat kondisi ini, lalu berinisiatif mendekat, menggendong sang anak dan membawanya kepelukan sang ibu.
Tak mampu berkata kata. Sang ibu menggendong buah hati dengan penuh kasih sayang. Sambil menangis, dalam dekapan peluk erat ibu Maria Y Sukawati mencium dan terus mencium dengan banyak makna.
Tim dan warga yang larut dalam moment tidak terencana itu, turut terharu dan sebagian tidak bisa menahan tetesan air mata.
Keluarga kecil Melkianus Darso akhirnya kembali boleh menikmati kebersamaan dalam sukacita bahagia bebas dari Covid 19.
Untuk diketahui, Maria Y Sukawati, pasien 01 Covid 19 yang dinyatakan sembuh Senin 02/11/2020 lewat surat hasil swab ke 4 bernomor RSUD.PK.C19, perihal hasil pemeriksaan Laboratorium Bomolekuler Instalasi Patologi Klinik RSUD Prof.DR.WZ. Yohanes Kupang dengan 01 Laboratorium Jenis Sampel NP/OP SARS Co-2Real Time PCR Negatif atau Interprestasi hasil material genetik SARS Co-2 tidak ditemukan Negatif (not detected).
Setelah dinyatakan bebas Covid 19 atau memperoleh hasil Swab negatif, Maria Y Sukawati dihantar Tim Gugus Tugas pencegahan dan penanggulangan Covid 19 Kabupaten Manggarai Timur, Kecamatan Lamba Leda, kemudian diterima Tim Gugus Tugas pencegahan dan penanggulangan Covid 19 kecamatan Lamba Leda lalu selanjutnya menuju desa alamat tujuan dan diterima Tim Gugus Tugas pencegahan dan penanggulangan Covid 19 Desa Goreng Meni Utara bersama keluarga.
Tim Gugus Tugas pencegahan dan penanggulangan Covid 19 tingkat Kabupaten diwakili penanggungjawab Selter karantina, Pranata Kritiani Agas, dokter Luge dan perawat atas nama Afr. Sedangkan Tim Gugus Tugas pencegahan dan penanggulangan Covid 19 tingkat Kecamatan dihadiri oleh ketua dan wakil ketua Gugus Tugas Kecamatan Albert Rangkak dan Agus Supratman.
Di halaman depan rumah Maria Y Sukawati, kepada keluarga dan warga, ketua Tim Gugus Tugas Kecamatan melalui Ketua Tim Albertus Rangkak menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemda Matim dan Tim Gugus Tugas pencegahan dan penanggulangan Covid 19 Tingkat Kabupaten atas upaya yang dilakukan untuk penyembuhan pasien 01 Matim Covid 19. Juga disampaikan ucapan terimakasih kepada keluarga atas dukungan dan da’a sehingga ibu Maria Y Sukawati cepat sembuh.
Kebersamaan tim bersama keluarga dan warga diakhiri dengan himbauan untuk tetap taat protokol kesehatan pencegahan dan penanggulangan Covid 19 dan penyerahan bingkisan dari TP PKK Matim dan Tim Gugus Tugas pencegahan dan penanggulangan Covid 19 Tingkat Kabupaten kepada keluarga Melkianus Darso. (richyjones)
Komentar