Berita Sidikkasus.co.id
TALIABU – Ramai-ramai warga di desa air kalimat, kecamatan taliabu utara, kabupaten Pulau Taliabu tiba-tiba di usir oleh H. Taher Mus yang adalah ayah dari Aliong Mus (cabup petahana) untuk keluar meninggalkan kampung.
Pasalnya, pengusiran ini adalah dampak dari keterlibatan warga setempat dalam menghadiri kampanye paslon Bupati dan wakil bupati, H. Muhaimin syarif dan syfruddin Mohalissi (MS-SM), yang berlangsung, senin (19/10/2020) tadi malam di desa air kalimat, kecamatan Taliabu utara, kabupaten Pulau Taliabu
Beberapa warga yang di usir tersebut, dengan haru dan berlinang air mata akibat takut dan khawatir karena di usir, kepada Paslon Muhaimin syarif dan syafrudin Mohalisi, mengatakan bahwa mereka di usir dari kampung akibat kehadiran mereka saat kampanye tadi malam.
“Iya pak, karena kami hadir tadi malam saat kampanye itu, pagi tadi H. Taher langsung datang ke rumah, dan bilang katong kaluar sudah dari kampung ini karena kamong tra mau pilih anak saya Aliong Mus. katong so tra tau sudah kasian, di sana itu pasti warga lain juga akan dapa usir. Barang tadi langsung tong langsung bajalan kamari kong paitua H tua (nama akrab haji taher Mus) itu kasana di warga lainnya juga.”Ungkap Aisyah (P) dan Hasni (P) menceritakan kejadian pengusiran itu dengan air mata yang terus turun membasahi pipih mereka.
Tak lama setelah itu, dua warga lainnya yakni La rongga (L) dan Rusdianto yang juga di usir tiba-tiba datang dan bahkan dengan kondisi kaki yang telah bercucuran darah akibat terjatuh setelah menghindar dari pukulan yang di lakukan oleh H. Taher Mus.
La rongga pun bilang bahwa setelah di usir bersama temannya rusdianto sempat terjadi adu mulut antara dirinya dan haji tua.
“Tadi saya sempat jug adu mulut, Haji tua bilang dia tidak pernah ijinkan kami tinggal disini, saya bilang itu memang betul karena saya juga tidak pernah minta di pa haji tua, karena se tau saya lahan ini sudah di bebaskan, dan kalau saya tau bahwa lahan ini adalah pa haji tua punya saya juga tidak akan berani tinggal disini. “kata La rongga.
Sambung ia bilang bahwa pa haji tua perintahkan kami menemui MS, agar kalau hal tersebut mau di proses secara hukum haji tua bersedia pakai pengacara
“kamorang turun ketemu kamorang punya bos (MS), supaya kalau mau proses secara hukum dan bos-mu pake pengacara, saya juga akan pake pengacara. “Ungkap la rongga menirukan perkataan Haji tua.
La rongga lalu menjelaskan terkait warga yang tinggal di desa air kalimat adalah akibat dampak dari gempa yang dulu pernah terjadi di tahun 1998 sehingga warga yang awalnya dari jorjoga memilih mengungsi ke air kalimat.
“jadi dulu di tahun 1998 itu terjadi gempa disini sehingga warga mengungsi ke air kalimat, sebab di sana arealnya ada di ketinggian, beberapa hari setelah itu pemerintah kecamatan yanh datang mengecek kondisi masyarakat, dan mengatakan apakah masyarakat ini mau kembali ke kampung di jorjoga atau tetap disini dan masyarakat memilih tetap tinggal di air kalimat. Sehingga pemerintah kecamatan mengambil alih lahan di air kaliamat, saat itu camatnya masih usman drakel dan kapolseknya adalah ramli yang hari ini calon wakil bupati itu. Namun kendalanya kami hingga hari ini bukti kepemilikan atau sertifikat itu belum kami miliki. cuman yang jadi masalah juga adalah saat momen politik datang Haji tua selalu mengaku ini adalah lahannya dan sekarang karena kami tidak mau memlih anaknya, kami di usir dan bilang dia tidak mau terima uang lagi seperti momen sebelumnya, uang itu istilahnya semacam mahar atau apalah begitu karena dia merasa memiliki lahan ini.”Tukas La rongga.
Menanggapi kondisi tersebut, Muhaimin syarif yang dengan rasa empatinya yang mendalam melihat warga di perlakukan semacam itu mengatakan bhwa hal ini segera akan di proses.
” saya ini jujur paling tra bisa kalau liat warga di perlakukan seperti ini, iya jadi kamong bersabar sudah, saya akan menghubungi tim hukum kami di bobong untuk segera datang untuk mendampingi kalian untuk bisa proses hal ini dan juga saya akan telpon kapolres agar bisa menyiapkan anggotanya untuk di tempatkan di sana, agar kamong pung kenyamanan disana juga terjamin. “Tukas Ade Ucu, lelaki yang akrab dengan warga akibat jiwa peduli dan sangat sederhana ini. (Jak)
Komentar