Berita. Sidikkasus.co.id.
Agam (Sumbar)- Pjs Bupati Agam, Provinsi Sumatera Barat, Benni Warlis menjadi khatib Jum’at di Masjid Raya Nagari Palembayan, Kecamatan Palembayan, Jum’at (16/10/2020).
Momen ini sekaligus diambil untuk mensosialisasikan Perda Provinsi Sumatera Barat nomor 6 tahun 2020, tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19.
Menurut Benni, saat ini manusia sedang diuji dengan Covid-19, bahkan banyak terjadi perdebatan di lapangan terkait ada tidaknya virus corona ini.
“Padahal sudah banyak saudara kita yang terpapar virus ini, di Agam saja telah mencapai 858 kasus,” ujarnya.
Dengan begitu, katanya, tidak perlu ada perdebatan, tapi bagaimana sebagai manusia tetap berdo’a dan bertawakal terhadap segala yang menimpa.
“Tapi kita juga dianjurkan tetap berusaha agar terhindar dari virus corona ini,” imbuhnya.
Pemerintah baik provinsi maupun kabupaten dan kota tengah berupaya memutus mata rantai Covid-19 ini, serta memberikan edukasi pentingnya menjaga kesehatan di tengah pandemi, seperti menerapkan protokol kesehatan.
Bupati menjelaskan, di samping protokol kesehatan, upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah membuat sebuah produk hukum untuk mengedukasi masyarakat agar patuh dan waspada terhadap penularan virus corona, supaya mata rantai virus ini dapat diputus.
Aturan yang dimuat dalam Perda Provinsi Sumatera Barat nomot 6 tahun 2020, tentang (AKB) ini ada sanksi bagi pelanggarnya.
Namun, katanya, bukan itu maksud dan tujuan dibuatnya sebuah produk hukum, tapi melainkan bagaimana masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan, agar terhindar dari corona dan bisa dengan cepat memutus mata rantai Covid-19 tersebut.
Dalam khutbah singkatnya itu, Pjs Bupati Agam juga menyampaikan ajakan agar masyarakat tetap menjaga keharmonisan dalam Pilkada serentak 2020, baik pemilihan gubernur dan wakil gubernur, maupun bupati dan wakil bupati.
“Sekarang sudah masuk masa kampanye Pilkada 2020, bahkan bisa berpotensi terjadinya konflik akibat adanya perbedaan pandangan dan pilihan, sehingga dapat mengganggu keamanan dan kelancaran Pilkada tersebut,” sebutnya.
Menurutnya, Pilkada adalah ajang mencari pemimpin terbaik untuk Sumbar dan Agam, maka ia mengimbau masyarakat agar bijaksana dalam memilih calon pemimpin, sehingga nantinya dapat pemimpin yang adil, jujur, bertanggung jawab, dan sabar.
(Anto)
Komentar