Berita Sidikkasus.co.id
PALI – Ibarat kata pepatah, nasib petani karet di Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir (Pali) Sumatera Selatan (Sumsel), hari ini hidup segan mati tak mau.
Sejak 2013 harga karet terus jatuh menyebabkan petani karet di Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir (Pali) hari ini dalam kondisi merosot.
Hari ini harga karet bersih milik petani hanya dihargai Rp 5000 perkilogram. Harga karet jenis tatal dibayar dengan uang Rp 4000. Bahkan sebagian besar ada pula yang dibayar Rp 3000 perkilo.
“Harga karet belum naik kak,” kata Efriansyah, petani karet di Desa Semangus Talang Ubi, Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir (Pali).
Situasi delapan tahun terakhir, tambah dia, semua petani di Desa Semangus Talang Ubi, mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Situasi cuaca yang tidak mendukung saat kondisi kemarau membuat air getah tidak banyak keluar dari batang pohon. Kering, karena tidak ada hujan,” ungkapnya.
Ia berharap agar harga karet di Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir Pali bisa kembali baik seperti tahun 2011-2012. Jika karet petani dihargai Rp 20.000, anak-anak kami bisa melanjutkan kuliah,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh, Sri (41), petani karet di Desa Talang Kemang Kelurahan Talang Ubi Selatan. Pemilik kebun karet seluas dua hektar itu mengatakan.
“Tengkulak hanya membeli karet dari saya dengan harga Rp 4000 perkilo. Sementara kebutuhan hidup sehari-hari terus meningkat,” ujarnya.
Anak saya 4 orang pak, semua sekolah, dan sudah ada yang kuliah. Kalau situasi begini dibiarkan terus, kemana kami harus menutupi kebutuhan keluarga,” bebernya.
Pekan ini, harga karet di Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir Pali dilaporkan berkisar antara Rp 4000-Rp 4.300. kondisi seperti ini sudah terjadi sejak tahun 2013 silam.
Tahun 2011 2012, harga karet di Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir (Pali) dihargai Rp 20.000 perkilo.
Sejak 2013 harga karet jatuh. Harga karet di Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir hanya berkisar antara Rp 4000-Rp 4.300 perkilo,” kata Salim Petani karet di Desa Talang Kemang.
Petani karet di Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir (Pali) berharap, agar pemerintah segera mengambil tindakan.
Hidup kami sengsara kalau pemerintah tidak mau peduli dengan kondisi nasib kami,” ucap Salim.
(JONI)
Komentar